Thursday, December 31, 2015

Curhat akhir tahun?

Wah, sudah sampai di akhir kalender(2015) aja ya...
Besok kalender sudah berganti dengan tahun yang (penuh dengan harapan) baru.

Saya sih.... tidak punya harapan yang khusus untuk tahun mendatang. 
Buat yang mengikuti perjalanan hidup saya, pastinya sudah mengerti apa-apa saja yang selalu saya inginkan...harapkan...cita-citakan...dan doakan di setiap malam-malam yang saya lalui yang kebanyakan saya dan suami habiskan dengan begadang nonton TV dengan varian acara dan stasiun TV yang sama dikarenakan antena TV kami sudah hampir setahun ini rusak sehingga hanya satu dua stasiun TV yang tertangkap jelas di TV kami yang layarnya separuh jelas....separuh hilang :))))

Malam ini juga (masih) kami lalui dengan menonton TV. Hanya saja yang membedakan malam ini dan malam(malam)sebelumnya, kami punya banyak cemilan dan makanan penuh lemak dan kalori yang sengaja saya siapkan. Yah, setahun sekali ini...boleh dong?

Latar belakang rumah kami juga sudah berhiaskan suara petasan, kembang api, dan terompet. Sampai saya bingung. "Tahun barunya kapan...kok udah ditiup dan diledakin sekarang?. Mungkin tetangga saya banyak uangnya. Sehingga mereka oke saja meledakkan sekian banyak petasan dan kembangapi. Kalau saya? Mending uangnya untuk dibelikan frozen food merk ternama yang sudah lama saya tahan-tahan (eman-eman beli merk mahal) karena kebutuhan dapur yang lebih mendesak. Setahun sekali lah...

Beberapa kawan sempat bertanya, malam tahun baru kemana?
Please....
Bagi saya yang setiap hari merayakan pergantian hari dengan menonton televisi, sebenarnya ya agak bingung juga kalau pergantian tahun (seolah harus) dirayakan dengan kesini atau kesana. Tidak tahan macet di jalan raya, tidak tahan juga dengan biaya yang harus dibayar ketika menghadiri acara-acara di tempat tertentu.
Buat yang punya banyak uang, monggo saja... 
Tidak jarang saya melihat teman yang messengernya sudah berganti foto lokasi terkini mereka yang sedang berada di tempat-tempat ternama untuk merayakan malam pergantian tahun. 

Intinya, malam ini saya sudah cukup senang bisa nge-post satu tulisan sekalipun itu bentuknya sesuatu yang tidak berarti bagi yang membaca. 

Ah.......
Dan agaknya ini mungkin jadi harapan saya di tahun 2016 esok.
Saya ingin.......punya waktu lagi untuk membaca dan menulis (hal-hal yang lebih penting dan bermanfaat).
Ada amin?

Amiiiiin.

Selamat tahun baru bagi yang merayakan!


Monday, December 7, 2015

The legend is here... The God Bless Cafe Malang, ker!

Hello end of year..
Hello rainy season..
Hello from the other sideeee..... ~~~
*lalu nyanyik*
Kekinian banget kan guweh? :')))

Musim ujan enaknya ngapain?
Saya...??
Ngopi dong~~~

Yaelah...ngopi sih ga kenal musim ya. Mau ujan badai atau panas kering, jikalau sudah memasuki " Waktu Indonesia (Bagian) Ngopi", yaudah... merapat ke kompor dan cangkir masing-masing. 

Waktu itu ceritanya, kawan pak bojo yang biasa berkunjung tiap bulan ke Malang, rikues ngopi sore di warung kopi namanya "God Bless Cafe".
Yang terlintas dipikiran saya... "itu kafe kok namanya gitu banget ya..."
Bagi saya nama kafe tersebut kurang trendi dan tidak kekinian(halah...) layaknya kafe-kafe yang menjamur di kota Malang.
Ternyata.. Olalaaaa.... Nama kafe tersebut ternyata diambil dari nama kelompok musik rock Indonesia yang melegenda... "God Bless".

Hayo... masa gak ada yang kenal God Bless siy? ;)
Itu lho... yang vokalisnya Ahmad Albar dan salah satu lagu yang dikenal hingga saat ini seperti "semut hitam" dan "rumah kita"?

Kalo masih nggak tau, monggo sowan dulu ke mbah gugel ya... ^^

Pertama kali masuk, "pemandangan" ini yang langsung menyita perhatian saya.
Gimana... jadi tau kan GOD BLESS itu siapa saja? ^^

Sejujurnya saya cukup kaget juga, lho... grup musik legendaris begini ampe mau buka kafe di Malang yak? WOW! 
Lalu setelah menyaksikan beberapa tayangan konser God Bless yang sengaja diputar di kafe tersebut atas permintaan teman saya, akhirnya saya agak sedikit(sedikit aja..)ngeh bahwa salah satu anggota God Bless ini adalah Arema alias "Arek Malang".

Their cappuccino taste's quite okay for my liking.
Price? Sorry.. I forgot :'D

Langsung saja saya memesan cappuccino panas karena... awalnya saya ingin memesan americano, tapi kenapa harganya bisa lebih mahal (banget) dari americano pada umumnya?
Ntah itu salah cetak apa racikannya yang kelewat spesial? Saya juga enggan bertanya pada pramusaji kafe tersebut daripada dikatain rewel :p

Suasana kafe yang hari itu sepi sekali. Hanya ada kami ber-4 sebagai pengunjung.
Semoga sepinya hanya hari itu saja.

Suasana kafe ini terbilang sepi, apalagi lokasinya jauh dari pusat keramaian mahasiswa, tapi kafe ini memiliki halaman parkir yang lumayan luas dan relatif mudah untuk memarkir mobil tanpa harus kuatir bersenggolan dengan kendaraan lainnya, pasti pak bojo tidak keberatan jika harus kembali ke kafe ini lagi ditambah...kafe ini agaknya jauh dari dedek-dedek mahasiswa yang unyu-unyu bin heboh karena pastinya generation gap yang cukup jauh menjadikan mereka kurang familiar dengan grup musik ini dan sebenarnya ini juga alasan kawan kami mengajak kami kesini, kafe ini tidak bising sehingga cocok dengan yang "setua-tua" kami.. :')))

Sejujurnya kami berharap kafe ini eksis, tidak buka beberapa saat lantas tutup kemudian karena kalah pamor dengan kafe-kafe kekinian yang selalu penuh dengan dedek-dedek sekolahan dan mahasiswa :')
Semoga tidak ya... karena setahu saya kafe ini juga membuka gerai di Grand Food Court Malang yang lokasinya di daerah Blimbing, kota Malang.

Dan semoga, makin banyak kafe atau warung kopi di kota Malang yang bisa memfasilitasi kami yang sudah 30++ ini... Hahaha.

Sunday, November 22, 2015

Depot-warung yang kukunjungi ketika dompet sedang kembang-kempis... (part-2)

Pas bokek gini..
Cerita apaan ya? Hmmm...

Bahas jajanan murah meriah aja ah...
Ini post udah ketunda lama bener ya..
Udah menuhin memori card aje :p

Dulu saya pernah tulis-tulis tentang warung makan yang biasa saya datengin kalau sedang "kere-hore" dan mungkin buat yang kelewatan.. bisa baca disini ya. Atau pas lagi jalan-jalan ke kota Malang dengan kantong pas-pasan, mungkin link tadi akan bisa sedikit membantu ;)

Batagor ABM
Depan Kampus ABM (STIE Malangkucecwara)
Jalan Terusan Candi Kalasan, Kota Malang.

Cukup membayar 6ribu rupiah saja...
Perut kenyang, hati senang ^^

Batagor ini memang tidak identik batagor aseli Bandung ya... bagi saya ini jajanan tahu tepung goreng yang seringkali banyakan tepungnya daripada tahunya dan diberi bumbu kacang. Ada beberapa abang batagor ala-ala dan siomay ala-ala yang berjualan disekitar kampus ini dan menurut saya, rasanya cukup enak dan yang pasti cukup membuat perut kenyang dan menghentikan semua ke-cranky-an yang mendera akibat "gak punya duit tapi masih pengen jajan".

Pempek Mang Djohan
Cabangnya banyak ^^

Bagi saya ini masih mahal untuk masa-masa kantong bokek ya..
Karena seporsinya ini sekitar 13ribu apa lebih ya? Hmmm...


Pertama ke kota Malang, saya sempat bingung...pempek mana yang rasanya paling enak ya? Karena saat masih di Surabaya, saya biasa makan di pempek Tjek Entis yang uenaaak banget. Lha..kok disini tidak ada cabangnya? :( Ada sih pempek Tjek Entis di dekat lapangan Rampal, tapiiii waktu saya ke sana, sepiii betul. Dan saya pun tak sempat mencicipi pempek tersebut karena tak nampak pegawai atau pelayan bahkan pemilik yang mempersilahkan saya masuk dan memesan. Padahal saya sempat memarkir kendaraan di depan pagar kedai pempek yang menjadi satu dengan rumah tersebut.
Oke. Kembali ke pempek Mang Djohan yang saya dapati tersebar di beberapa bagian di kota Malang, ada yang di pinggir jalan, ada yang di dalam ruko adapula yang berada di dalam supermarket di mal kota Malang ini. Dari segi rasa dan HARGA, bagi saya, jelas masih lebih enak dan lebih MURAH pempek Tjek Entis. Tapi...hanya pempek ini yang mudah didapati dan rasanya cukup enak lah.. 

Racel Risol
Jalan Soekarno Hatta, kota Malang.


Risol disini ada yang manis ada yang gurih.
 Tapi saya belum pernah memesan risol manisnya sama sekali
Untuk risol gurih, rata-rata harganya 6ribu rupiah.
Ini ukurannya cukup gede kok teman-teman ;)


Saya udah pernah nulis ini belum ya? Hehe... yaudahlah, misal udah, anggep saja saya segitu ngefans nya jajan di tempat ini sampai-sampai saya menuliskannya lagi. 
Ini tuh risoles...tapi disingkat risol hehe. Dan ini tuh risoles isi mayones yang mayonesnya supeeer banyak ampe tumpe-tumpe kalo kata tante Jupe. Tapi sejujurnya saya agak susah kalau makan risoles dengan mayones yang sekali gigit bisa bleberan seluruh mulut begini. Maka...saya lebih suka varian pizzalova (apa pizzaria yak?duh saya lama gak jajan disini neh...) karena varian tersebut isinya semacam rogut rasa bumbu pizza. Sekali gigit, beleberannya masih dalam taraf wajar dan yang jelas rasa isian varian ini lebih kaya, rasa rempah pizzanya lebih yammmiiieeehhh dibanding yang isi mayo saja dengan jagung, atau beberapa varian lain yang saya lupa karena tiap saya kesana, saya selalu pesan yang varian pizza sementara pak bojo lebih suka pesan yang spicy veggie karena rogutnya lebih mirip risoles yang kita kenal sedari dulu hanya saja varian spicy veggie ini pedas sekali. Buat yang gak doyan pedes, jangan pesen yang ini ya. 
Untuk suasana kafe, iya...ini lebih tepat disebut kafe karena interiornya yang sungguh kekinian. Tak lupa...banyak sekali abegeh yang nongkrong dan jajan disini karena memang harganya sangat bersahabat untuk kantong pelajar. Untung saja kafe ini menjual kopi tubruk jadi...pak bojo tidak keberatan nemenin saya jajan disini ^^

Oke...
Segini dulu yak teman.
Gadget saya kok mulai ngadat ini...
Mungkin saatnya (saya yang)diberi makan.



Monday, November 9, 2015

Wedding fever

Pas banget, musim nikahan udah datang lagi.. saatnya kondangan! ^^

Saya jadi pengen nulis tentang sesuatu yang berhubungan dengan persiapan pernikahan...
Hmmmm, bukan persiapan yang detil seperti undangan, katering, dekor, rias dan sejenisnya. Kebetulan waktu itu saya sempat "hilang" dari kebiasaan saya nulis hore-hore disini kan...? Nah itu karena saya lagi ikut "heboh" mempersiapkan pernikahan adek bungsu dari suami. Kebetulan kami ada di pihak lelaki dan biasanya (menurut adat jawa) untuk resepsi pernikahan, diserahkan sepenuhnya pada pihak mempelai perempuan sehingga kami hanya mempersiapkan "seserahan" dan mahar yang akan diberikan pada mempelai perempuan pada saat lamaran dan akad nikah. Begitu ringkasnya :D

Prosesi lamarannya sendiri sudah lama ya, sebelum idul fitri sudah dilakukan lamaran, tapi seserahan yang berupa keperluan untuk perempuan dari ujung rambut sampai ujung kaki itu belum diserahkan dan rencananya akan diserahkan sekalian pada prosesi akad nikah.

Saya dan suami lantas terpikir untuk menempatkan barang-barang yang akan disertakan dalam "seserahan" tersebut ke dalam kotak tempat telur ayam yang berbahan kayu dan kemudian kami cat putih. 
Kotak telur ayamnya sendiri, beberapa diberi oleh peternak karena suami sering keliling kandang ayam petelur dan sebagiannya lagi beli dengan harga cukup murah... 4ribu rupiah saja :D 
Bahan lainnya seperti cat, tidak habis banyak...cukup setengah kaleng kecil cat untuk kayu dan kayunya sendiri dihaluskan dengan ampelas agar lebih rapih dan bagus hasilnya usai dilakukan pengecatan. Gimana, bisa membayangkan? Saya bagi final looknya aja ya... karena lupa nggak ngefotoin saat prosesi pembersihan kotak telur sampai beres di cat :p

Ini kotak seserah awal hasil coba-cobi saya dan suami, bagaimana?
Iyah...ini kebanyakan bunga plastik...isinya dikiiiit... :)))

Ini tasbih buatan saya sendiri karna sepupu saya lupa membeli tasbih
Lumayan kan, hehe...
Sayangnya tidak ada rawis di ujung tasbih karna saya tidak punya bahannya :(


Sebagian seserahan untuk mempelai perempuan
Dua kotak putih berisi perlengkapan ibadah dan kain (bahan) untuk kebaya
 beserta kain batik. Satu kotak merah (karena kami kehabisan kotak telur) berisi tas, sepatu, dan baju perlengkapan pesta.


Sebagian seserahan lainnya yang berisikan perlengkapan kosmetik, peralatan mandi, perlengkapan tidur (disini baju tidur kami ganti jadi selimut tidur yang cukup besar), pakaian dalam, dan buah pisang (yang seharusnya pisang raja tapi kami kesulitan mendapatkannya) sebagai syarat "seserahan"
Tak ada niat apa-apa, bukan mengikuti perlambang-perlambang tertentu...
Kami murni hanya mengikuti yang ada saja.
 Toh, buah pisang juga baik untuk kesehatan ;)
Sayangnya saya tidak sempat mengambil gambar mahar berupa uang yang dirangkai dan kemudian dibingkai, tapi tentunya sudah banyak yang mengerti mengenai bentuk mahar uang yang dibingkai tersebut. Malahan saya yang baru ngeh kalau uang yang didalam bingkai tersebut hanyalah uang mainan. Uang aslinya diserahkan tersendiri dan diletakkan dalam amplop yang diletakkan di meja akad nikah, dekat penghulu dan bersebelahan dengan cincin kawin yang dalam hal ini, cincin kawin juga disertakan adek ipar saya sebagai mahar.

Alhamdulillah, sah.. :)


The Bride and The Groom :)



PS : Dibuang sayang....

Benernya ini yang terjadi saat prosesi akad nikah... sibuk poto sendiri :))))

Poto bareng dekorator kotak seserahan
Kami berdua lumayan hectic tukeran pesan tentang apa-apa saja yang harus disiapkan untuk "seserahan" selama beberapa bulan karena kakak saya ini di Jakarta dan saya di Malang ;)

Kalau ini poto bareng anaknya dekorator alias keponakan saya ^^


Yang paling semangat ngurusin kotak seserahan :)))


LAST BUT NOT LEAST...


Yes, we ain't as attractive as the newlywedd
yet our story has grown gracefully along times..
As lovely as the smile of the newlywedd ;) 


Friday, October 23, 2015

Icip-icip(poto-poto) hotel Riche, Malang.

Tulisan hari ini sebenarnya hanya melanjutkan cerita tentang jalan-jalan narsis beberapa minggu lalu.
Sudah saya pajang di Instagram lho... eiya, Jeng Sri sekarang ber-IG ria lho kakak... ceki-ceki IG kita dong kakak.. @jengasihsri ya! ^^

Oke. Lanjut!

Ceritanya....
Ada kenalan dari twitter, datang berkunjung ke kota Malang.
Awalnya ia stay 2 malam di sebuah hotel. Lalu pindah ke hotel lain.
Dan pindahnya ke hotel yang kebetulan nuansanya vintage banget. Ya iya sih...ini kan hotel lama yang dipermak ulang sehingga kesan vintage-nya masih terasa sekali.

Hotel Riche namanya...

Hotel yang terletak sangatlah dekat dengan alun-alun kota Malang. 
Hanya selisih dua bangunan disebelahnya kita sudah bisa tiba di toko Oen yang sangat termasyhur di kota Malang.


Hotel ini sebenernya udah lama saya incer karena sedang dilakukan renovasi. Pikir saya "pasti hotel-hotel daerah sini kalau direnov ya jadinya hotel-hotel minimalis nan boring..." I was completely wrong.. ;)

Setelah beberapa bulan hotel tersebut usai dari masa renovasi, seketika bangunan baru tersebut langsung menyita perhatian saya. Berkali-kali saya melintas di depan hotel Riche tersebut, kaki saya udah gatel aja pengen belok dan masuk untuk melihat-lihat. Eeeeeeeh, tak disangka.. kesempatan pun tiba :D
Kawan saya memilih untuk menginap di hotel tersebut. Saya akhirnya ikutan masuk nih ke dalam kamar tempat ia menginap. Untuk ukuran kamar, hmmm... ini agaknya lebih kecil dari kamar standart hotel. Hanya saja saya lebih tertarik menikmati bagian sekitar hotel, segera saja saya mengambil gambar dan tak lupa selfie karena memang tidak kepikiran minta tolong teman saya untuk membantu saya berfoto padahal...lebih baik difotoin daripada selfie lho ;)))

Lorong menuju ruang makan
Namun saya tidak sempat makan malam disana saat itu.
Gambar diambil saat malam dan dengan kamera hape seadanya, sehingga saya sulit mengabadikan hangatnya suasana disekitar lorong tersebut. 


Kafe didekat (atau menjadi satu dengan) lobi.
Saya dan teman menikmati coffee break yang disediakan oleh hotel di tempat ini.

Pada dasarnya saya suka dengan bangunan-bangunan arsitektur lama, kuno, klasik dan sejenisnya. Saya bersyukur hotel Riche ini kembali bersolek dengan mempertahankan gayanya yang asli, bagunan lawas nan cantik.

Hotel's dining room?

Shabby chic ornaments? ^^

Oh yes.... you should see me! :))))
Another hotel's rooms are behind this door.


Sayangnya saya tidak memiliki kemampuan mengabadikan gambar dengan baik.. Sehingga saya tak mampu berbagi kehangatan dan keindahan hotel ini. Yah...tapi... paling tidak, saya bisa berbagi kesenangan saya berada di sekitar tempat ini :p

too sleepy and tired during weekend yet I don't mind.
as long as I could happily taking pictures here... hahahaha! ^^
  

Wednesday, October 21, 2015

My night routine...duileeee Jeng Sri pake nulis ginian juga akhirnya... ^_^

Ceritanya..
Saya dapet kesempatan nge-review dan incip salah satu produk perawatan kulit. ^^
Kebetulan kok brand yang menawarkan tersebut memang sudah biasa saya gunakan sejak jaman SMU! Itung aja deh udah berapa taon saya pakai produk dari brand tersebut.. 

Supaya posting ini bermanfaat, langsung aja saya perkenalkan pada..

The Body Shop "Moisture White Shiso Overnight Triple Boost Serum"
Secara garis besar... ini adalah : krim malam dengan bentuk lotion.





Awal saya mencoba, cukup kaget dengan tekstur(?) atau konsistensi(?)nya. Karena selesai saya mengusapnya ke seluruh wajah, eeeehhh....kok ada kerlap-kerlip cantik di tangan saya. Wajah saya nampak glittery tapi tidak yang berlebihan lantas menjadikan wajah saya layaknya disco ball ya..  :D
Namun keesokan harinya setelah saya bangun tidur, shimmery particle tersebut sudah tak dapat saya temukan lagi di wajah. Weird yet amusing!


Saya telah menggunakannya hampir 2 bulan, saya rasakan memang tekstur wajah membaik.  Kulit wajah saya kering kombinasi dan rentan terjadi dry patches di area sekitar pipi dan mulut. Sejak menggunakan ini there's no more dry patches. Perawatan kulit saya standart saja, hanya moisturizer dan sunblock di pagi hari dan night cream ini untuk malam hari.

Saya belum bisa menyatakan bahwa produk ini dapat menghilangkan flek hitam akibat proses aging karena ada 3 dark spots di wajah saya yang tak kunjung hilang sekalipun saya sudah menggunakannya hampir 2 bulan.
Saya juga tidak bisa menilai apakah skin tone saya menjadi lebih cerah setelah menggunakan produk ini karena saya juga tidak memiliki foto before-after eheeee.. maafkan saya.

Yang jelas, secara keseluruhan saya suka produk ini karena...
+ melembabkan kulit kering-kombinasi saya
+ membuat tekstur kulit wajah membaik
+ tidak mengakibatkan jerawat atau bruntusan setelahnya
+ aromanya juga menyenangkan sekali 


Yang saya tidak suka?
Mungkin hanya...harganya yang mahal.... 30ml untuk produk seharga 459.000, fiuh... dan dengar-dengar harganya sudah naik menjadi 509.000? :'D


Saya mendapatkan produk ini dari Forum Female Daily dan The Body Shop Indonesia, terimakasih semuanya.. Senang sekali bisa diberi kesempatan ini dan semoga tulisan ini bermanfaat bagi siapa-siapa saja yang sedang bingung memilih produk krim malam untuk perawatan kulitnya. Good luck! 

Saturday, October 17, 2015

Kemana aja, jeng?

Hahaaaaiiii...

Akhirnya nulis-nulis lagi... ^^
Abisnya... 2 bulan terakhir dihabiskan untuk persiapan nikahan adek ipar.
Anak bungsu... ibarat kata, "ini nih gong nya..."
Jadilah semua ber-hectic ria mempersiapkan pernikahannya.

Kebetulan juga calon istri dari Malang, rumahnya pun dekat dengan rumah saya. Otomatis...semua kegiatan berpusat di rumah saya.... :')
Antara excited dan ngap-ngapan karena rumah mungil saya yang biasa diisi dua manusia dan dua kucing mendadak tidak pernah sepi manusia dan saat h-10, waduh.... ini rumah udah gak ada bentuknya. Rameeeee.... penuuuuuh.... :))))

Saya udah gak sanggup juga bersih-bersih karena tiap dibersihin dikit, lhah...udah kotor lagi. Aduh mama sayangeeee... *tepok jidat*
Apa emang gitu ya kalau rumah diisi banyak orang? :')

Plus... di Forum Female Daily lagi rame giveaway dengan syarat harus menuliskan beauty product reviews, sebanyak-banyaknya, supaya dapet kesempatan masuk undian dan dapet hadiah... jadilah blog ini makin terbengkalai... hahahaha.

Meski akhirnya saya dapat 2 hadiah dari 3 periode giveaway yang diadakan.. saya jadi makin kangen nulis disini.
Lebih tepatnya merasa bersalah karena nggak sekalian nulis disini...
Tiap kali mood nulis datang, trus lihat kondisi rumah yang rame dan berantakan... ilang lagi deh moodnya :'|

Tapi hari ini saya berkunjung ke hotel ke tempat kawan saya menginap.
Dia ini kawan twitter, kami berteman cukup lama dan akhirnya bisa meet up di Malang karna kebetulan dia ada tugas dari kantor untuk ke Malang. 
Kebetulan juga dia menginap di hotel Riche, hotel di seberang Sarinah Malang.
Saya udah dari lama banget ngincer tempat ini karena tempat ini setelah di "make over" eeeeehhh, kok jadi hotel ala jadoel yang ketjeh sekali... ^^

Nah...ini sneak peek hotel Riche Malang yang udah saya incer sejak beberapa minggu karena penasaran dan pengen coba incip ngopi-ngopi cantik di tempat ini...ngopi ajalah ya, ngga perlu nginep karna rumah saya kan di Malang juga... yaaa kecuali ada yang ngasih voucher menginap gratis di tempat ini... :p

Hmmmm, next destination? We'll see ;)

Atas : area makan dan minum (kafe?) 
Bawah : area lobby yang berdekatan dengan kafe

Thursday, August 13, 2015

Lipstik lokal pengobat kerusakan kantong dan pelipur lara... :p | dupe or versus time!

Sejak rajin nge-blo (cieee...rajiiin!), saya jadi makin gatel nyoba-nyobain lipstik trus di poto-poto buat ditulis disini. Tujuannya sih...biar kayak sibuk gitu... Muhahahaha!
Etapi masih belom kepikiran untuk gabung jadi beauty blogger siy..
Apalah saya ini, jauh dari sebutan "beauty"...karena saya biasa disebut "Sri"... :p

Mendadak saya kumat pengen nulis lagi tentang lipstik saya yang hampir sekantong ini (fiuh...!)
Terus juga saya sumpek karena beli lipstik kok warnanya bisa mirip-mirip sih...
Daripada sumpek, mending anggap ajah ini tuh "dupe" alias duplikat yang gak bikin kantong bolong!

Belom banyak sih dupe yang saya temukan. Sejauh ini baru 4 lipstik ini saja yang menurut saya cukup bisa menggantikan satu sama lain. Kebetulan saya belom pernah menuliskan mereka disini, so...mayanlah ya, saya jadi punya kesibukan~ :3

Ceritanya saya sedang puasa belanja(online :p) dan puasa lipstik matte!
dan juga bokek..... :|
Ntah kenapa mendadak bosan dengan tampilan matte untuk bibir saya karena garis bibir jadi nampak jelas sekali (beberapa warna malah buat bibir saya nampak keriput dan kisut) dan menurut saya lipstik-lipstik matte cocoknya digunakan untuk warna-warna dengan intensitas yang jelas atau bold alias gonjreng.. bukan warna-warna nude or natural. Menurut saya....

 back to local! :D
senangnya belanja offline dan merk lokal...hemat cyin! 
Pixy Rp. 25.500 ; Fanbo Rp. 24.000

Kabarnya kan ini lipstik lokal yang banyak di review oleh blogger nasional, eheee...
Saya taunya ini dari teman di Bogor.
Kok bagus warnanya, agak pucat di dia tapi tetap nampak bagus.
Jadilah saya yang kepengen.. :p

 


quite pigmented and good coverage









Saya SENANG dengan warna lipstik ini. Sepertinya ini warna natural yang cukup aman untuk undertone saya yang "warm to neutral" ini. Tekstur lipstiknya sendiri "creamy" dan hasil akhirnya tidak "dead matte" dan tidak glossy juga. Lumayan kelihatan sehat lah kalau pakai lipstik ini. 
Bandingkan dengan lipstik nude saya dibawah ini...

"La Splash Innocent Vixen".
HuHa HuHa HuHa....
Saya nampak sakit dengan lipstik warna seperti ini..
Warna kulit saya tak seputih cat tembok jadinya ini tidak masuk sama sekali
Walau sejujurnya saya senang memakainya meski berbau kimia cukup kuat


Lipstik ter-bulky yang pernah saya genggam selain tube LA Girl Matte
tapi kemasan pinky-nya ini lho...
derita penggemar warna pink garis keras... jadi gak bisa nolak... :')


In real life, more pinkish than the picture.
Sheer to medium pigmentation and a bit patchy (too bad)
I prefer using this at night than noon. 
Its sheen too bright against the daylight, unless you have a very pale skin...


Its Dupe or Versus time! ^_^





Hihiiiyyy..ini dia satu lagi lipstik kesayangan saya... MAC Ravishing dengan tampilan akhir "cremesheen" alias glossy :D
Lalu kenapa saya mem-versuskan keduanya?
Karena...waktu saya coba si Pixy, kok saya merasa sudah pernah punya warna ini sebelumnya ya... Lalu saya pakai di atas dan bawah. Dan tadaaaaa.... MIRIP! Padahal waktu dioles ke tangan warnanya beda lho... Aneh kan? Hmmm....

Bedanya jauh banget lah ya...
Satunya orange-y... Satunya pink-y...


and see... this what's happened when I swatched them on my lips...
quite similar, eh? :/

Pixy 315 memang lebih sheer dibanding MAC Ravishing. Tapi untuk warna, aduh beda tipis kalo udah saya pakai... Kalau cewe yang bener-bener teliti mungkin tau kalau saya memakai warna yang berbeda tapiii kalo pak bojo lihat pasti protes dan bilang "ah, sama aja..." maklumlah...lelaki. :)))
Soal ketahanan... dua-duanya gampang raib kalau sering dipake makan atau minum. Jelas ya...dua-duanya bukan tipe longlasting lipstick gitu...
Pekara harga? Yassalam... murah Pixy pake jauh lah! Yang enggak-enggak aja kalian ini.. :p
Jadiii kalau MAC saya ini habis, saya udah punya penggantinya yang (JAUH) lebih murah...*smirk*

Next Versus



Maap, itu kemasan colorpop lippiestix saya udah jelek... Nggak tau kenapa emboss merk nya itu gampang raib pake banget...
Kalau kemasan Fanbo ini... hmmmm, kayaknya saya dapet bad batch deh.. kemasannya agak kurang perfect buat memasukkan (menurunkan?)lipstik sampai ke dalam, jadi harus benar diputar maksimal karena ada yang tersendat sehingga ujung lipstiknya masih nongol dikit. Yaaaa... hope you know what I mean. 


Creamy texture. Good coverage.
Expensive price... :p



Hand swatch.
Mirip ya satu sama lain? Hmmmm...
Be the judge.. ;)


Jadi bagaimana? Miripkah?
Kalau mirip... ya syukurlah. :p
Colorpop 1g Rp. 93.000
Fanbo 4g Rp. 24.000
WAIT!
Let's do the math...

MAC 3g di konter Indonesia sekitar Rp. 260.000
Colorpop 1g (online dan preorder di Marketplaza Female Daily) Rp. 93000
Lebih murah MAC dong ya? :p
Kelebihannya... Cpop bisa cepet habis dan kita bisa punya banyak warna :D


Jadi gimana... Berguna gak sih tulisan saya?
Kalau nggak, yaudah... close tab aja.
Kalau berguna...syukurlah.
Maafkan saya yang lagi pengen nulis beginian dan kayaknya bakal ada tulisan model begini biar saya nampak punya kesibukan... :p


Saturday, August 8, 2015

Depot-warung yang kukunjungi ketika dompet sedang kembang-kempis... (part-1)

Ternyata saya masih punya tanggungan post tentang makanan yang standart tapinya cukup ngangenin... terutama dikala dompet tanggung bulan ya... :p

Dompet tanggung bulan gak akan mampu kita bawa ke kafe atau resto (apalagi resto fancy) untuk mendapatkan makanan atau jajanan yang mengenyangkan. Kebanyakan juga kafe resto tersebut dihidangkan dalam porsi "yaelah...segini sih cuman nyampe tenggorokan ajah udah laper lagi deh..." (ketauan banget de kalau saya makannya kudu dalam porsi segambreng :'D)

Maka dari itu, kedai makanan alias depot-lah yang lebih sering saya kunjungi ketika hasrat ingin jajan-makan diluar cukup tinggi tetapi kapasitas dompet tidak memadai.
Lalu...depot mana saja yang jadi "langganan" saya?

Depot "Hok Lay"
Jalan KH. Akhmad Dahlan No. 10 kota Malang
(daerah kota lama-pasar besar kota Malang)



Begitu lihat depotnya, yang jadi pertanyaan terbesar saya... "Halal gak ya?"
Walau sebenernya kalau ada depot tulisan "no pork" aja udah langsung saya tongkrongin sembari mengucap... "bismillahirrohmannirrahiiiiimmmmmmm" :p

First time I stepped into this place, I was amazed! SO VINTAGE!
Memang sih, tanpa detil pernak-pernik vintage layaknya di kafe-resto bertemakan "vintage-retro style". Apa-apa yang ada di dalam depot ini yaaaa udah dari dulunya ya begini adanya... terharu! :'D

 pertama kali mau masuk depot ini saya RAGU sekali!
lalu saya melihat ibu berkerudung tersebut maka...
langsung yakinlah saya mencoba makan disini.
dan ternyata setelahnya makin banyak ibu-ibu berkerudung yang datang, hihiiiy!


 Ini dia 3 menu andalan disana.
Cui Mie yang rasanya lumayan enak.
Lumpia Semarang yang ENAK BANGEEEEET!
Es "Fosco", si es susu coklat yang jadi "signature drink" di depot ini yang...
kalau satu botol kurang dua botol kebanyakan. ENAK!

Dari segi harga.. ya mahal dibandingkan warung pangsit pinggir jalan langganan saya di jalan Mawar. Pangsit kaki lima Rp. 7000 ajah udah dapat pangsit mie plus bakso dua butir! :D 
Tapi kan intinya saya masih pengen makan "layak" di keadaan dompet yang tidak "layak" maka opsi depot agaknya sesuai dengan harapan saya. 

 Es Fosco yang melegenda (cieeee...hahaha)
Rasanya manis-agak sedikit asin-creamy.
Yummmmyyyy!

Hasil akhir : KENYANG DAN SENANG!
Tapinya kalau kesini harap diperhatikan... karena mereka ada jeda istirahat siang-sore.
Amannya kalau berkunjung ke sini ya pagi-agak siang dan abis maghrib sampai jam 9 malam. 

Depot Tahu Campur Cak Uri Kumis
Jalan MT. Haryono, kota Malang
(di daerah UB-Dinoyo arah menuju kota Batu)

Setelah cukup lama cuman ngeliatiiin aja depot satu ini kalau lagi perjalanan sekitar sini atau akan ke kota Batu akhirnya saya mampir juga dan udah lumayan bolak-balik-bolak untuk makan disini. 
Rasa tahu campurnya menurut saya sesuaiiii dengan seperti apa yang saya bayangkan dan rasa tahu campur yang sering saya makan di Surabaya.
Pas banget karena selama ini saya selalu hampir mengeluh karena sulitnya menemukan makanan standart-tradisional yang enak(sesuai selera saya maksudnya...heheeee)di sini. 
Maklumlah...balada pendatang ya begini ini... Suka kangen ama masakan kota asal sekalipun tahu campur ini kan asalnya dari Lamongan sementara saya aslinya Surabaya tapi di Surabaya, makanan ini sudah seperti makanan-jajanan pokok yang wajib dikunjungi :p

 Sayangnya tahu campur ini gak ada kerupuknya.
Kerupuknya wajib beli sendiri... :p
Tapi gapapa lah...kerupuknya murah ini... 
Saya minimal habis 2bungkus kerupuk disini :D

Kalau kesini siy bisa dari siang sampai malam.. Yang tidak terdeteksi itu... tutupnya hari apa ya? Saya pernah kesana hari jumat malam eh kok tutup... :/
Harganya? Hahaaaa... murah ini sih! Seporsi tahu campur biasa seharga Rp. 14.000 sedangkan yang porsi jumbo seharga Rp. 17.000. Tenang...ini tuh porsinya banyak! Rasapun enaaaak!!! :D 

Warung Ceker Sri Lestari
Jalan Trunojoyo, kota Malang
(daerah Klojen alias depan Stasiun Malang Kota Baru)

Seumur-umur baru ini saya makan ceker bisa terasa sungguh NIKMAT SEKALI.
Ceker disini rasanya paling beda dibanding warung-warung ceker yang bertebaran banyaaaaaakkkk sekali di kota Malang.
Saya pada dasarnya gak pernah tertarik nyobain warung ceker pedas, setan, demit or apalah itu segala bangsa lelembut yang dialamatkan untuk jenis masakan pedas begini.
Tapiiiii...begitu masuk dan makan di warung ini, Subhanallaaaah... kok bisa ya masak kuah ceker enak begini, rasanya beda gitu. Mirip soto...tapi kok ya bukan soto...
Wah tapi ralat! Disini yang biasa saya makan sayap ayamnya karena males ribet makan ceker yang banyak tulang belulangnya cuman rasa kuahnya iniiiii yang NAGIH banget! Apalagi ditemenin kerupuk! Byuh... satu toples sanggup saya abisin sendirian deh :)))

Satu porsi ini cukup Rp. 10.000 sajaaa!
Ibu saya aja sampai bilang "wiiiih, enak yoooo!!!"
Ingat, kalau mau makan disini...baru bisa setelah adzan Maghrib
alias bukanya petang ya ;)

Sudah ya teman...
Saya tak sanggup menulis lagi karena...
Semuanya tadi bikin saya LAPAAAAARRR! :'(((
Sambung lagi di post part-2 berikutnya yaaaa :D



 



Thursday, July 30, 2015

Lebaran dan cerita yang akan mengikutinya...

Awwww................!!!!!!!!!

Sampai lupa udah berapa lama yah saya gak ngomel disini... :D
Sebenernya BANYAK banget yang pengen saya share.
Tetapi...
Kalau saya tulis draft di e-mail, trus saya copaste kemari...lhah, kok paragrafnya gak bisa diatur rata kanan-kiri ya? Anyone could help me? :(
Gini nih kalau orang gak mau update ilmu.... :p

Sebelum ngoceh terlalu panjang
"Mohon Maaf Lahir dan Batin" kepada semua yang sudah maupun yang akan membaca tulisan saya. Maaf ya kalau kesindir... Maaf juga kalau saya ke-ge-er-an karena ngerasa sudah nyindir situ... hihihi.
Pokoknya mohon maaf lahir dan batin... Semoga ibadah kita di bulan Ramadan diterima Allah SWT. Ammiiinnn...

Liburan Lebaran kemana aja nih? :D

Saya mudik lho... 2 hari sebelum Lebaran. Ke Jember...kotanya pak bojo dan pas banget disana Gunung Raung lagi erupsi kan tuh... Gak berasa gimana-gimana sih, yang paling berasa cuma debu vulkanisnya itu lho. Setelah salat Ied saja saya merasa pengen bersin dan batuk terus... :(
Setelah salat Ied dan makan lontong opor, kami lantas nyekar ke makam almarhum Bapaknya pak bojo. Kami hanya berlebaran ber-4 saja. Tahun depan mungkin lebih banyak karena adek ipar sudah menikah.

Lebaran kali ini lumayan kangen sih dengan pertanyaan "sudah isi belum???" dengan tatapan iba dan usulan panjang lebar mengenai tips dan trik agar cepat punya anak. Soalnya lebaran ini termasuk sepi. Tiada paklik-bulik, pakde-bude dan yaaaaaaa kroni-kroninya itulah. Tapi saya sudah menyiapkan mental untuk bulan Oktober karena acara keluarga yang biasanya di hari Lebaran akan dipindah di bulan Oktober, bulan dimana adek ipar menikah di Malang ini. Jadi ya....saya sudah mulai tarik nafas dalam dan senyum-senyum baik mulai dari sekarang. Oh! Serta...belajar bertutur kata yang sopan dan manis ketika menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut. Hahaaaa. Saya juga belum bertemu keluarga dari pihak Bapak-Ibu saya dan sepertinya ya tidak sempat bertemu karena Lebaran tahun ini sudah berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, nenek sudah tidak bisa bangun lagi dari tempat tidur alhasil nenek harus pindah ke Sidoarjo dan yah...semakin jarang yang mengunjungi nenek. Tapinya ya saya "bisa selamat" dari pertanyaan template macam itu...
Beginilah risiko tinggal di negara yang menjunjung "lhah...biasanya kan..." atau "yaaaa kan bisa kalau nggak begitu...." atau "ih, kok nganu aja sih...kok gitu-gitu aja..."

Kenapa saya bilang begitu?

Budaya kita kan termasuk diantaranya sekolah-kuliah-kerja-kawin-beranak-mantu-bercucu-dan seterusnya. Kalau ada satu saja step yang terlewati atau belum "ditunaikan" maka masyarakat sekitar kita tinggal akan terheran-heran. Kasak-kusuk pun muncul. Pertanyaan jujur nan tulus sangat sulit dibedakan dengan pertanyaan intimidatif. Karena rata-rata langsung ingin menyarankan terbaik. Terbaik bagi siapa sih? Baik itu kan relatif...ya gak?

Hmmm...percuma juga sih saya menjelaskan panjang lebar tapi kalau yang ngebaca dan bertanya bukan orang-orang yang merasakan atau mengalami hal yang sama...pasti sulit menerima penjelasan yang akan saya berikan. Supaya hemat. Dan semua senang... Senyum aja yang lebar. :D

Wednesday, July 1, 2015

Cilok Bakar : Takjil TERENAK sepanjang masa! :D

hmmm...udah masuk pertengahan tahun 2015..
pertengahan ramadan juga...
and... today is pak bojo's birthday...happy birthday love! :3

Hahaaaa...tapi hari ini mau nge-post tentang takjil terfavorit sepanjang masa!

YAP! Cilok Bakar...!!!
Selama hidup 3 tahun di kota Malang dan 3 tahun juga berpuasa di kota Malang, cilok bakar ini merupakan favorit saya dan pak bojo.
Lokasinya di jalan Sukarno Hatta, nggak jauh dari pasar takjil SUPER RAME yang ada di jalan Sukarno Hatta ini juga.. tapi cilok bakar ini tidak masuk di jajaran pedagang di dalam pasar takjil ya... lapak beliau ini ada di depan Apotek K-24, cari sendiri yeee... kan jelas tu gambarnye... :p

Dulu...beliau ini berjualan di depan bank BRI Suhat, namun.. tahun ini lapak beliau tergusur oleh lapak Pecel Madiun yang rupanya sudah sejak sebelum ramadan(tahun ini) udah ngepos di depan bank BRI tersebut, sementara si Bapak penjual ini merasa tidak enak kalau sampai harus berebut tempat... jadilah beliau mengalah dan berjualan agak jauh dari bank BRI Suhat.... :(

Jadiiiii...bagi teman-teman yang sempat membaca post ini, beli cilok bakarnya bapak ini aja dooong... :')
Tapi suwer, ini rasanya juga tak mengecewakan bahkan bisa saya bilang enak juga...
Harga pertusuk sama seperti 2 tahun lalu, Rp. 1000 saja. 
So...teman-teman yang baik, sekali-kali mampir yah buat beli cilok bakar bapak yang (rasanya hampir) selalu pakai topi kuning "INSPRD" ini... :D

Wednesday, June 3, 2015

Tempat Jajan Baru : "Manis Gurih-Sandwich Bar"

Fiuh... utang posting makanan dan laen-laennya ngantri banyak banget! 
(kayak ada yang nungguin postingan yeiy ajah, jeung...)

Tapi rasanya post ini perlu didahulukan. 
Ini menyangkut hajat hidup cacing-cacing kelaparan dalam perut! :)))

YAP!
Ada tempat jajan baru lagi di deket rumah niii... jualannya sandwich, asik gak tuh?
Yippiiiiiieeee! :p

Roti-rotian, mau isiannya manis atau gurih, saya SUKAAAA! 
Dan kebetulan tempat jajan baru ini namanya : "Manis Gurih-Sandwich Bar"
Edgy gitu ya... Padahal saya gak tau juga maksud dari edgy itu apaan... :p
Yawis... Kekinian sekali gitu yaaaaa.... Nah, ini saya tau! Masa kini banget pokokpun! Hihihi!

Saya udah lama ngincer sejak gerai sandwich bar ini dibuka. 
Sebuah kedai makanan kecil di Jalan Mawar yang letaknya hampir bersebrangan dengan warung nasi Padang 'Roda Baru' kesukaan saya... (hu um...tempat makanan kesukaan saya ada banyak dimana-mana...sabar ye! muehehehe...).
Pas jam makan siang, saya putuskan turun depan "Manis Gurih-Sandwich Bar" ini karena kebetulan angkot saya lewat pas didepan kedai makan ini.
Saya nggak berharap apa-apa sih, selain makan roti isi yang bermayones-saos tomat pedes-ria. 

TAPIIIII 

Ternyata disini sandwichnya kita pilih sendiri isiannya, seru dan bingung! Hahahaha!
Sayangnya saya gak sempat memfoto slip menu isian sandwich yang bisa kita mix sesuka hati karena slip tersebut berakhir di tangan mbak kasir... :')
Kapan-kapan deh ya kalau saya kesana lagi, saya akan apdet isi blog ini dengan varian apa saja yang bisa kita mix di sandwich kita.
Kali ini saya setor penampakan kedai dari dalam saja ya... Kalau saya potoin kedainya dari depan... Saya yang malu.... :p

pilih duduk di pojokan dulu ah, malu sama abegeh yang lagi kumpul-kumpul..
udah tuwir neh... :p


ini sebelah kanan saya kelihatan meja kasir dan dapurnya sekalian..lucu ya!
 

sebelah kiri saya persis : kaca!
maunya ya selfie tapi ya...lagi-lagi saya inget umur... :)))
 

pesenan yang datang pertama, teh original (7K) ekstra madu (2K)
disini juga ada kopi dan milkshake serta beberapa jenis minuman dingin lainnya :D
thank God, there's coffee...
so I promised to visit again, to have a cup of coffee and sandwich!

 
2 menit kemudian sandwich saya datang, yippiiieee!!
bread : french bread(free)
topping : shredded chicken (IDR 18K)
additional topping : smoked beef (IDR 6K)
veggies : caramelized onion (free), lettuce (free), I didn't put tomatoes here.
sauce : honey mustard (free)
side dish : hash brown potato (free), kinda complimentary dish from them.


nah, susah nih makannya kalo udah tumpuk-tumpuk gini, hahaaaa...
etapinya ayam suwirnya enaaaakkk...

So, gimana? Tertarik?
Saya sih mau aja balik lagi kesana meski harus sendirian karena kalau ama pak bojo pasti kesulitan tempat parkir. Yaaaa tau sendiri deh gimana penampakan jalan mawar yang mengarah ke pasar tawangmangu itu. :D

Saran.... ummmm, belum ada sih... worth the price, comfy place... etc.
So, have a nice munching!
 
xoxo!