Friday, December 26, 2014

Jajanan Akhir Pekan - 1

Happy holidays!
Ini kan dalam musim liburan panjang di hari Natal, cocok kayaknya kalo saya bagi sedikit cerita tentang apa-apa aja yang biasanya saya "cemil" selama menghabiskan akhir pekan. Ya...ini memang bukan jajanan khusus akhir pekan. Hari efektif pun tetep dicemil juga... :'D *derita orang doyan jajan*

Pempek Palembang "Farhan"  

Dan sesungguhnya ini adalah JAJANAN FAVORIT saya. Bukan merk ini, bukan... Eheee. Saya tertarik mencoba pempek ini dikarenakan lokasinya yang sekalipun berada di ruko yang berada di jalan Coklat-Kalpataru, terlihat rumah makan pempek tersebut bersih dan nyaman. Harganya juga murah. Mulai dari Rp. 1750 - Rp.4500 saja. Rasanya? Uhm....jujur saja, saya kurang suka. Untungnya tekstur pempek ini tidak sekenyal(cenderung liat) pempek di perempatan jalan Cengger Ayam. Hanya saja, untuk ukuran dan harga yang sama-sama murah...saya pilih pempek di daerah perempatan lampu merah jalan Cengger Ayam :p









Saya pilih jenis kapal selam (4500) dan lenjer biasa (1750)
minuman yang tersedia hanya sejenis teh botol dingin ^^


Rasanya ini rumah makan Pempek paling NYAMAN yang pernah saya kunjungi disini.
Kursi-kursinya itu nyaman lho, bikin betah duduk lama sekalipun pempeknya biasa aja :p


Martabak Telor dan Terang Bulan "Bahari"

Jajanan favorit berikutnya. Martabak telor! Saya sebenarnya juga penggemar terang bulan. Hanya saja untuk "merk" ini, terang bulannya terasa plain sekali meski saya memesan topping coklat-keju-susu. TAPIIII...untuk martabak telornya, UHMMMM...ENYAAAK! Tersedia telur ayam atau telur bebek, tapi saya selalu memesan telur ayam karena saya lumayan trauma dengan telur bebek. Sempat 2bulan penuh makan telur bebek karena stok melimpah akibat pak bojo sedang riset di kandang bebek petelur, ahahahha! Martabak merk ini agak lumayan sering saya jumpai, hanya saja yang saya kunjungi yang dekat rumah, yaitu di depan "Kantor Pos Tawangmangu" tidak jauh dari lampu merah jalan Cengger Ayam.



Andalan, Martabak Spesial dengan 3 buah telur dan potongan daging + daun bawang. YAMMM!

mas, bisa gak jualnya depan rumah aja? jadinya saya bisa setiap saat beli martabak... :'D

  
Pizza Jepang alias Okonomiyaki "Oko-I"

Pertama saya mengetahui tentang "okonomiyaki" ini dari acara kontes memasak di tv. Yang membuat saya sungguh tertarik dengan okonomiyaki adalah taburan abon ikan tuna(?) disaat akan menyajikan pizza tersebut. Kenapa? Abon ikan tersebut nampak "bergoyang-goyang" seolah yang ditaburkan itu....HIDUP! AW! Gimiknya keren ya? Heheeee...setelah saya gugling, ternyata...yang menyebabkan abon ikan tersebut seolah bergoyang adalah karena abon tersebut memiliki tekstur yang sangaaaat tipis, lalu bertemu dengan kepulan uap panas yang muncul di permukaan okonomiyaki yang baru diangkat dari wajan maka...menciptakan gerak lembut dari abon ikan seolah menunjukkan ia masih hidup. Coba gugling sendiri deh ;) Kedai okonomiyaki yang terletak di samping alfamidi Suhat ini agaknya sudah lumayan nge-hits dikalangan pecinta street food di kota Malang. Menurut info, tempat tersebut buka setiap jam 4 sore sampai sekitar pukul 10-11malam. Tapi agar lebih aman, setelah maghrib ajah kalau ingin melihat tarian lembut dari si abon ikan ;)

 Okonomiyaki seafood! Sengaja take away karena pas sampe sana, kedainya pas mau tutup! Lucky me.. ;)
Pizza ini memiliki rasa yang cenderung manis, buat penyuka makanan manis seperti saya...it's YAMMEEH!


Jadi gimana? Share dong jajanan kalian... Biar saya makin betah di kota kita ini, kota Malang tercinta ^^

Monday, December 22, 2014

Edisi Curhat : Really?

Seharian rasanya lemes aja. Hujan pun melengkapinya.
"enaknya makan apa ya?" itu-itu lagi yang selalu nyantol di pikiran.
Sesekali nengokin hape, cek sosial media, cek messenger...dan sekali lagi meladeni hal-hal yang sama. Hal yang harus dilakukan dengan penghayatan penuh agar tidak terlalu dalam nyampe kedalam pikiran. Hal lain yang harus dilakukan? "Memelihara" perasaan orang. Come on....

Bukan sekali-dua kali saya mencoba, ratusan kali saya mencoba lari. Ujungnya? Saya terpaksa kembali. Kembali (terpaksa mencoba) kedalam bentukan "normal" dan bentukan "ya harusnya emang begitu kalau jadi orang..." Kalau dilihat dari posisi saya sekarang, oke... mereka jauh lebih layak disebut sebagai "orang". Saya hanya sekedar meladeni mereka demi sebuah kehidupan yang "nyata". Bukan pujian yang saya harapkan dari prestasi yang mungkin ada di masalalu dan jujur saja saya masih mengenangnya sebagai bagian hidup saya yang menyenangkan. Bukan. Saya hanya lelah...

Basa-basi yang saya ladeni setiap hari hanya memupuk rasa amarah yang saya coba buang jauh tapi kembali lagi layaknya kucing yang dibuang ke pasar dan masih bisa balik ke depan rumah dan mengeong sekencang-kencang, mengemis ikan pindang untuk memenuhi rasa lapar...atau mungkin amarah karena ia dibuang ke pasar? Ntahlah...

"Bagaimana dengan sahabat? Atau kawan? Mungkin kerabat?"
Kau berani bertanya begitu? Baiklah... hanya satu-dua orang yang benar mengerti apa yang saya rasakan dan ITUPUN MASIH SEBATAS DUGAAN SAYA SAJA. Yang jelas, saya memelihara status saya sebagai perempuan, istri orang, pemilik 2 ekor kucing, yang masih bisa diajak berteman. Itu saja. Terserah...pertemanan karena...selera musik dan film yang sama? kesukaan membaca buku? ketertarikan untuk membicarakan mengenai gosip artis masa kini? atau...berteman dengan saya karena saya rajin menyanjung anda? You decide... 

"Really? Do you keep yourself as this 'kind' of human?"

Well, I just need my food right now. 
Thank you for reading this endless boring story...



Sunday, December 21, 2014

Nasi Goreng Resek yang kabarnya WAJIB dicoba!

Happy lazy Sunday, everyone...
Emang ya.. hari Minggu adalah hari termalas. Bahkan kucing saya aja sepagian udah ngajakin tidur lagi.. :'D

this is Roxy, my VERY BEST FRIEND! he'll be 8 y.o by January the 3rd! ^_^

Tapi saya ngerasa punya utang "postingan" jadilah ya saya putuskan untuk gak merem lagi. *cieee, rajin ceritanya...*

Flashback di musim hujan tahun lalu,
"makan nasi goreng yang masih ngepul asepnya enak nih!"
Saya bosan dengan bakso. Sekalipun banyak tukang nasgor disepanjang jalan, kok kabarnya ada nasgor khas Malang. "masa sih?" Gosipnya (baca dari blog-blog yang muncul dari mbah gugel) ini nasgor udah ada sejak tahun 50-an. WAW!
Kebetulan seorang kawan yang sudah lama hidup di Malang mengajak kami makan nasgor ini.. Nasi Goreng Resek namanya. "Resek" disini bukan berarti "brengsek" seperti ucapan artis sinetron di tipi, ya... :D Resek disini artinya, banyak sih... ada yang bilang dari asal kata "kresek" yang artinya "kantung kresek" dalam bahasa Jawa. Ada yang bilang "sampah" karena banyak sayuran dan berbagai isian seperti suwiran daging ayam plus jerohan, potongan mie serta potongan telur rebus. Ya, bisa dibilang ini seperti nasi goreng mawut. Apapun artinya, bagi saya ini adalah nasi goreng ENAK! ^^


Warung nasi yang lokasinya dekat Perempatan Kasin atau mungkin dikenal sebagai daerah "Pasar Besar", Malang ini mungkin gak berlebihan kalau saya sebut enak. Sebab, warung nasgor ini selalu ramai pengunjung. Hanya warung nasi kaki lima dengan pencahayaan minimalis (cenderung remang-remang), cenderung tak higienis (bagi orang-orang penggila kebersihan sih...hahaha) dan sedikit kursi serta meja yang disediakan bagi pengunjung yang ingin makan ditempat. Faktor yang membuat nasi goreng ini enak (BAGI SAYA) adalah rasanya yang "light" seolah tanpa bantuan "keajaiban" vetsin atau MSG dan warnanya yang pucat menunjukkan nasi ini TIDAK dibubuhi saus tomat botol kaca yang selalu menghasilkan nasi goreng merah menyala yang sukses membuat saya ngeri untuk memasukkannya kedalam kerongkongan. Rasa asin yang kebetulan pas dengan takaran lidah... Ini ENAK! Tanpa keberatan saya melahap semua yang ada sampai habis. Porsi yang agak banyak untuk ukuran wanita-wanita-pengikut-diet-nasi-itu-berbahaya-dan-meningkatkan-lemak-tubuh. Tapinya.. I DON'T CARE. I'm proudly saying "I'm not that kind of woman." Iyalah bok, idup sekali...biasa aja deh.. makan nasi secukupnya.. jangan melabel nasi itu bahaya, bikin gendut...bla..bla..bla! 

tuh...rame ya, bejubel lho...banyak yang rela antri berdiri-diri demi bisa merasakan nasgor ini, cobain deh!

So, ini masih musim hujan dan dinginnya kota membuat saya merindukan nasi goreng ini.
"Hmmmm, kapan ya makan disana lagi?"
*manyun depan jendela yang basah karena terpaan hujan deras*

Thursday, December 18, 2014

Naek angkot demi bisa incip Apple Strudel-nya Madam Wang Secret Garden

Daripada suntuk, mending saya posting perjalanan "basah-basahan" saya lusa lalu...

Saat itu, hari Selasa, 16 Desember 2014. Pukul 13.00...
Mendung... Hujan... Petir... Naek angkot....(lagi) :'D
Isi pulsa di ATM BRI, ampe DETIK TULISAN INI DITURUNKAN pulsanya belom keisi. 100K bok! SEBEL!
Saat saya tahu pulsa 100K itu belom juga masuk maka saya nekat ke Bank BRI Sukarno Hatta, Malang. Maunya nanya, kok bisa belom masuk padahal saldonya udah kepotong. Baru sampai depan pintu, dicegat satpam bank dan bla-bla-bla, saya TIDAK BISA mengadukan pengaduan karena saya TIDAK membawa buku tabungan BRI saya. Padahal tampang saya udah kusut karena basah air hujan dan sepatu saya udah kotor banget karena genangan air yang saya pijak sembarangan karena saya berlari-lari mencari tempat berteduh, mbok yaaaa pak satpam bank itu kasian dikit kek sama saya.... dan... BISA GAK SIY EYKE DAPET CAST DI PILEM BIOSKOP ATAS KEADAAN SAYA SAAT ITU? *ditabok kucing*

Eh! ternyata hujan lebat berganti gerimis... okelah, bisa niy naek angkot lagi karena saya emang sedari awal pengen ke"MADAM WANG SECRET GARDEN" yang katanya itu tempat lagi hits di kota Malang. Nah, kalo sampe dapet julukan "lagi hits, tuh!" dipastikan pengunjungnya adalah kalangan abegeh-abegeh horeeee! Hmmmm, pak bojo mana mau diajak ke tempat macam itu. Kali-kali bikin cafe mbok yaaaa yang cocok untuk usia 30-an gitu... biar tongkrongan kami gak yang "itu-itu lagiiii...itu-itu lagiiii..." :(

Menurut mbah gugel yang saya baca sebelom saya berangkat dari rumah, "Madam Wang Secret Garden" ini ada di jalan Telomoyo. ITU DIMANDOSEEE, cyiiin??? Langsung deh grayah-grayah gugel map. Saya pelototin tuh map sampai sekitar 20 menit dan saya putuskan untuk berangkat. Naek angkot. Heheeee. 
Dari peta itu nampaknya jalan Telomoyo di Malang ini dekat dengan jalan Panderman. 
"duh, angkotnya apaan niy buat ke jalan Panderman???"
Pukul 14.00 saya akhirnya mampir dulu ke warung nasi Krawu yang ada di depan Poltek Malang. Bukan karena saya lapar, tapi karena saya perlu berteduh karena hujan deras mulai datang kembali. 
"wah, ini nasi krawu lumayan lah...obat kangen..", pikir saya.
Sebelumnya saya sempat bertanya ke supir angkot ABG karena sebelom ke Madam Wang saya harus ke Bank Mandiri Sukarno Hatta dulu. Untungnya supir ABG itu baik, saya diarahkan untuk naik jurusan ADL agar saya bisa menuju jalan Panderman. 
"Naek ADL yang disebrang poltek itu mbak, trus mbaknya turun di Museum baru jalan dikit udah sampai ke jalan Panderman."
Jujur saya gak ngeh itu museum apa, yang saya ingat, di daerah raya Ijen kan ada Perpustakaan Daerah tuh, naaaah...diseberangnya itu kan ada museum. Sampailah saya di depan Museum yang dimaksud. Yang saya recall dari map tadi adalah jalan Telomoyo itu didekat jalan Panderman yang ada Holland Bakery-nya. HOREEEH. Saya berada di jalan yang benar! 
"tumben..." pikir saya sambil senyum-senyum edan pas nyebrang jalan dari depan Perpus daerah ke Holland Bakery. 
Sesuai dugaan... Insting "nyasar" saya kumat lagi! Maygaaaddd! hahahahha! Harusnya saya ke depan TKK Santa Maria saya malah nyasar di depan SDK Santa Maria. Saya akhirnya naek becak karena ujannya udah mulai "gendut-gendut" lagi. Tau gak siy...naek becaknya cepet ajah! Gak sampe 5 menit udah turun! Cuman gara-gara saya nyasar jadinya salah belok! :')))

Sekitar pukul 15.00 akhirnya sampailah saya ke "Madam Wang Secret Garden" ini. Dengan keadaan super lembab seluruh badan, saya makin putus asa ngeliat ke dalam kafe tersebut. Rame bok! Kafe yang berkonsep taman ini nampak "rusuh" karena kursi-kursi yang terletak di taman yang hanya terlindung payung ala penjual minuman botol dingin di pinggir jalan, nampak basah sekali dan tak beraturan. Belum lagi tissue-tissue yang nyangkut di tanaman-tanaman yang ada di taman...aduh, sama sekali gak sedap dipandang mata. Saya telusuri makin ke dalam. Nampak gerombolan abegeh sedang ber-selfie di sebuah meja depan wastafel, pikir saya "tempat gelap gitu kok dipake selfie, tho...". Masih ada satu meja penuh berisi adek-adek mahasiswa yang nampaknya baru saja pulang kuliah, mereka nampak nyaman diantara percikan air hujan yang terpercik dari taman yang ada disisi meja tersebut, "iya sih...ini memang tempat ternyaman dari semua meja yang ada di dalam dan di depan...". Saya jalan terus ke dalam... nampak area terbuka yang lebih luas dan agaknya sedang dalam keadaan renovasi. Saya melihat bahwa lantainya sedang akan ditutupi dengan batuan pipih sebagai pengganti lantai yang mungkin dulunya itu hanya tanah terbuka. Makin terkesan becek dan kotor kalau musim hujan deras begini apalagi masih sedang dalam masa renovasi, aduh.... Saya putuskan kembali ke daerah depan dan setelah bertanya pada waitress yang ada, saya akhirnya mendapat duduk persis di depan jendela. yang jadi pembatas antara ruang depan dan taman belakang. "Lumayan...daripada lumanyun..." yang saya lanjutkan dengan memesan coklat panas original dan "Apple Strudel" yang kabarnya Apple Strudel ini merupakan signature dish kafe tersebut.
Menu makanannya sebenarnya beragam, bahkan ada menu gudeg dan soto betawi. Tapi SAYANGNYA kok gak ada menu kopi sih, madam??? :(

Dan inilah pesanan saya akhirnya datang juga... uh! Senangnya...! karena ini.... ENAK BENERAN DAH! Coklat panasnya juga PAS! Gak terlalu banyak susu seperti biasanya orang-orang menyajikan hot chocolate. Pada akhirnya semua basah-basahan saya sebelum menginjakkan kaki di Madam Wang ini terbayar sudah. Siraman puree apel dan potongan-potongan buah apel yang dicampur dengan krim vla didalam lembaran-lembaran pastry tersebut sungguh merupakan penghibur saya di hari itu. Eh...itu masih ada es krim vanilla juga didalam cup yang kecil itu... ^^

 maap yah..eyke hanya sanggup potoin makanan yang eik order... badan udah remuk redam mau eksplor tempat super cute ini buat dipoto-potoin... :'D

Setelah menghabiskan apple strudel, saya menunggu hujan reda sambil membaca novel yang sengaja saya siapkan dari rumah. Hujan nampaknya tidak ada tanda akan reda...langit pun tetap berwarna abu-abu cerah yang menurut mitos yang saya yakini sampai saat ini, warna langit yang seperti itu adalah pertanda bahwa "hujannya bakalan awet". Saya pasrah saja...sambil terus mengamati tamu-tamu yang berdatangan. Ternyata ada juga mbak-mas yang datang, nampaknya mereka pegawai kantoran. "Fiuh....akhirnya bukan eyke aja yang paling tua disini...". Sempat juga saat saya akan ke toilet, didaerah paling dalam dari kafe ini terdapat beberapa orang dengan perangkat kamera super lengkap yang agaknya mereka sedang mengadakan sesi pemotretan. Emang siy, ini tempat "instagram-able", kapan-kapan deh kalo ada yang nemenin kemari, saya poto-poto sendiri... ;)
Jam sudah menunjukkan pukul 16.15, saya harus melanjutkan perjalanan pulang dengan curah hujan yang juga masih deras... Huhuhuhu... Madam Wang... Eyke balik lagi kapan-kapan yak! ^^

Update!
Akhirnya ke Madam Wang lagi sama Pak Bojo! ^^
Dan menemukan spot duduk yang lumayan nyaman...
Di bagian dalam dekat dengan dapur... :p
Tapiiii....tampilan apple strudel nya kok ngga se-rapih pas pertama makan disana ya.. :(

 Plating-nya masih cakepan waktu awal makan disini... Hmmm...


 Aslinya ngincer duduk disini... 
Cuman waktu itu penuh dan pas tengah-tengah makan baru deh kosong...


tuh, bulet-bulet yang nempel tembok tuh.. 
nah...banyak tuh yang poto-poto disana :D


Menghadap bagian dalam kafe yang mana didalam sana juga ada butik batik.
Bagus-bagus deh baju-baju yang dipajang di butik tersebut...
Harganya juga... "BAGUS" :')))

Friday, December 12, 2014

NASI KOTAK FTW!!!

Hahaaaa... mumpung musim ujan, agenda idup ini utamanya adalah untuk : MAKAN :p
Terlebih karena lagi demam Korean Food di Malang niy... ntah apa alasan para pengusaha kuliner yang memilih Korean Food sebagai komoditi dagangnya. Masa' iya siy karena pengaruh "K-pop" dan "K-drama"??? Atau emang murni untuk memperkaya keragaman kuliner di Malang ini? Dunno... *shrugged*

TAPI...............
Hari ini lagi gak pengen makan Korean Food karena...waktu itu ceritanya emang siiiiy saya sedang mencari kedai Korean Food yang ada di daerah Suhat yang baru pindah lokasi agak ke dalam, di jalan Kendalsari. LHAAAA kok TUTUP? Padahal laper puuuun...!!! 
Emang sih, daerah itu sebenernya ada tempat makan lumayan hits dikalangan warga Malang. Namanya "WARUNG LESEHAN YOGYAKARTA". Sama sekali bukan warung siy... Lebih tepatnya adalah rumah makan yang ada lesehannya. Saya kurang suka dengan rumah makan model itu. Harganya kurang bersahabat untuk rekening saya. Kecuali makan disana sambil ajak pak bojo, siy... :p


Long short story. Saya memutuskan untuk bungkus ajah. Bok...itu warung isinya bapak-bapak, ibu-ibu, om-om, dan ART-ART yang ditugaskan majikannya untuk mbungkus. Eh...bungkus? senasib saya dong? Kidding... *pasang daster*
Sekali lagi saya lost dengan menu-menu rumah makan model seperti ini. Porsinya cocok untuk beramai-ramai. "Lha, kan saya cuman perlu buat saya makan sendiri..." Dan sampailah pada ujung menu yang menyediakan "Nasi Gudeg". THIS IS IT! "mbak, nasi gudeg bungkus satu. Oh! tambah ayam bakar kecap 1 potong yah mbak, bukan yang satu ekor...Eheeee..." Total belanja saya hari itu sekitar IDR 30K. Okelah, masih make sense dengan 2 lauk. Sampai dirumah saya buka, Tadaaaa! Senangnya... dikemas persis seperti nasi kotak dari hajatan-hajatan gitu... Hahaaaa! Mungkin ya emang gitu kali ya kemasan kalau bungkus dari rumah makan, saya aja yang kebiasaan makan dari warung pecel... :p
"Trus gimana rasanya, jeng?" WOHOOOOO... IT WAS AMAZINGLY DELICIOUS! *big grin*
Nggak... Eh, iya... BENERAN ENAK! Soalnya selama saya makan nasi gudeg di Malang ini ya....rasanya gitu deh. So-so. Saya makan nasi gudeg di 4 tempat yang berbeda di Malang ini, yaaaa... INI YANG PALING COCOK AMA LIDAH EYKE, CYIIIIN! :D Fyi, buat yang cinta makanan manis, kayaknya nasi gudeg versi warung lesehan yogyakarta ini bakal cocok juga untuk indera pengecap kalian. ^^
"Trus gimana rasa ayam bakarnya, jeng?" Uhm...let's say, it was also nice... BETTER than ayam bakar from this (another) kind of nasi kotak. :p

 sekalipun tagline-nya "ayam bakar ter-DAHSYAT di dunia", saya tetep pilih versi warung lesehan yogyakarta...
*bukan kata-kata berbayar* *berharap setelah ini dibayar* *ehhh*

Ceritanya pak bojo ada acara di kantor dan pulang bawa oleh-oleh nasi kotak ini. Horeeeeh! Ini kabarnya nasi kotak dari warung (rumah makan, siy...) paling hits di Gresik! Jauh yes...ahahhaha. Tapi keknya ini dari cabang yang di Surabaya deh. Kan kantor pak bojo di Pasuruan.
Ayam kampung dibakar pake bumbu kecap dan masih ditambahin bumbu lagi yang rasanya cenderung pedas. Beda ama ayam bakar dari warung lesehan yogya yang rasa bumbu bakarnya cuma manis-gurih aja dan yeeesss...saya paling gak bisa makan makanan yang terlalu pedas.

Well, apapun rasa dan jenis masakannya... asalkan itu nasi kotak, akan saya lahap dengan SUKA CITA. 
DAMN, I LOVE NASI KOTAK! ^^

Tuesday, December 9, 2014

Korean Food Wave Part-2!

Hahaaaaiii...

Eheeee. Mumpung lagi rajin, Nih saya ceritain lagi tentang menu di kedai makanan Korea deket rumah, KIRIN alias Kimbap Rina. Sesuai namanya, maka gak afdol ya kalau belom nyobain menu "Kimbap" di KIRIN. 
Sekilas, Kimbap ini kabarnya adalah sebutan untuk sushi di Korea. Well, selama ini selalu makan sushi dengan senang hati. Karna sushi itu makanan yang simpel tapi kenyangnya paripurna! Cuma ada 2 varian kimbap di Kirin ini yaitu "Kimbap Tuna" dan "Kimbap Beef". Saya pilih kimbap tuna karna saya pikir, "beef kan mahal yah boook...nanti gak berasa apa-apaan tuh pastinya secara yes...harganya 1 porsi cuma Rp.16.000 saja." 
Dan setelah nunggu sekitar 20 menit, tadaaaa..inilah pesenan saya. Kimbap tuna, no pedas, dibungkus. Eheeee. Yaaaaa maklum yeh...yang beli udah uzur niy. Malu kalo makan disana, disekitar abegeh... :p


Jujur aja, saya agak ketinggian mikirnya ini sushi bakal berasa seperti sushi di Sushi Tei, hahahaha. Tapi yaaaah...dengan porsi yang lumayan, ada sekitar 8potong, ini cukup kenyang dan yaaaa sesekali dipesan gak apa lah yaaaa. Tapinya saya tetep prefer Sushi Tei siy... hihihihi.

Monday, December 8, 2014

Korean Food Wave Part-1

Hola!

Lama ya.. eyke gak ngoceh dimari. Emaap. Kebawa cara nulis kalo lagi ngetuit. :p
Sebenernya seabreg yang pengen di post dimari. Tapinya ya...penyakit dari segala macam penyakit : MALAS. 

Masih tetep tentang makanan. Maklum yah.. Akunya suka makan, kalo kamu suka aku ya...maap-maap ajah. :))

Sejujurnya saya ini sedikit terintimidasi dengan keberadaan kedai makanan korea di pinggir jalan deket rumah. Ramenya itu lho. Gak sampai antri panjang keliatan dari pinggir jalan juga, siy.. Tapinya kalau stalk akun twit-nya, belom jam 6 sore udah abis, padahal tertulis, kedai ini buka dari jam 12 siang sampai jam 8 malam. Kedai ini diberi nama "KIRIN" kepanjangan dari Kimbab-Rina. Alamatnya di Jalan Kalpataru No. 40.

Okek! Saya super awam dengan korean food dan printilannya. Begitu disodori buku menu, seketika mata jereng. Ini apaaaa... :O Walaupun disana tertulis deskripsi dari tiap jenis makanan yang tersedia, tapinya tetep gak yakin, ini cocok gak ya dilidah. Saya memang cenderung suka kombinasi rasa makanan manis-asem-sedikit pedes. Gambar makanan dibuku menu tersebut rata-rata agak kemerahan. Dengan tambahan "LEVEL : 1-2-3". Dalam hati "aduh, ini pasti tipikal makanan di Malang yang sukanya pedes-pedes padahal akunya kan gak sukak pedes, ih..."

Singkat cerita, sekalipun kedai ini spesialisasinya "Kimbap" karna sesuai nama kedainya, tapi saya pilih menu yang namanya saya suka "DAK GALBI" saya gak kasih level-level-an gitu. Pada akhirnya, jika kita menulis tanpa level, kita akan diberi makanan level 1 yang artinya tidak pedas. UNTUNGLAAAH...^^

Sekitar 15 atau 20 menit, pesanan saya datang... TA-DAAAA...ini tampilannya.

Nama makanan : Dak Galbi.
Proses memasak : rasanya di tumis ya..no kuah.
Item(isi di dalam) makanan : daging ayam, kubis, ubi manis, kentang, cake beras.
Taburan : daun bawang dan wijen
Harga : Rp. 20.500
Nilai : 4 dari 5

Secara keseluruhan ini rasanya mirip teriyaki, TAPI lebih tasty ini. Gurihnya sesuai ama selera saya. Nggak asem, ini cenderung sedikit pedas dan manis. Sebetulnya ini cukup menyenangkan. Hanya saja, karena didalamnya ada ubi manis, jadilah SUPER KENYANG. Namun...sebagai perut Indonesia asli, kalau gak makan nasi, tetep aja gak bener-bener kenyang dong ya... 1jam kemudian ajah saya udah laper lagi.. Muahahahaha!

Rasanya saya cukup KEPINCUT ama masakan di KIRIN ini. Buktinya, saya beli lagi, tapinya saya gak sempet potoin menu ke-2 yang saya pesan yaitu "Rrapokki" yaitu mie kuah sedikit pedas dan manis dengan isian cake beras dan fish cake. Saya tambah fish cake nya dan hmmm... YAMMM. Saya rela antri dari jam 12.20 di hari Minggu kemarin, dan kaget aja dong karena seluruh meja disana sudah penuh adek-adek mahasiswa. Yap, KIRIN ini nampaknya kedai IDOLA adek-adek MAHASISWA. Saya yakin, saya yang paling tua disana, Eheeee. Buat yang ngerasa bukan "adek-adek" lagi dan sungkan mau makan disana, mending dibungkus ajah kek saya.. ^^
Well, kapan-kapan makan di KIRIN lagi, ah.... ;)