Thursday, December 31, 2015

Curhat akhir tahun?

Wah, sudah sampai di akhir kalender(2015) aja ya...
Besok kalender sudah berganti dengan tahun yang (penuh dengan harapan) baru.

Saya sih.... tidak punya harapan yang khusus untuk tahun mendatang. 
Buat yang mengikuti perjalanan hidup saya, pastinya sudah mengerti apa-apa saja yang selalu saya inginkan...harapkan...cita-citakan...dan doakan di setiap malam-malam yang saya lalui yang kebanyakan saya dan suami habiskan dengan begadang nonton TV dengan varian acara dan stasiun TV yang sama dikarenakan antena TV kami sudah hampir setahun ini rusak sehingga hanya satu dua stasiun TV yang tertangkap jelas di TV kami yang layarnya separuh jelas....separuh hilang :))))

Malam ini juga (masih) kami lalui dengan menonton TV. Hanya saja yang membedakan malam ini dan malam(malam)sebelumnya, kami punya banyak cemilan dan makanan penuh lemak dan kalori yang sengaja saya siapkan. Yah, setahun sekali ini...boleh dong?

Latar belakang rumah kami juga sudah berhiaskan suara petasan, kembang api, dan terompet. Sampai saya bingung. "Tahun barunya kapan...kok udah ditiup dan diledakin sekarang?. Mungkin tetangga saya banyak uangnya. Sehingga mereka oke saja meledakkan sekian banyak petasan dan kembangapi. Kalau saya? Mending uangnya untuk dibelikan frozen food merk ternama yang sudah lama saya tahan-tahan (eman-eman beli merk mahal) karena kebutuhan dapur yang lebih mendesak. Setahun sekali lah...

Beberapa kawan sempat bertanya, malam tahun baru kemana?
Please....
Bagi saya yang setiap hari merayakan pergantian hari dengan menonton televisi, sebenarnya ya agak bingung juga kalau pergantian tahun (seolah harus) dirayakan dengan kesini atau kesana. Tidak tahan macet di jalan raya, tidak tahan juga dengan biaya yang harus dibayar ketika menghadiri acara-acara di tempat tertentu.
Buat yang punya banyak uang, monggo saja... 
Tidak jarang saya melihat teman yang messengernya sudah berganti foto lokasi terkini mereka yang sedang berada di tempat-tempat ternama untuk merayakan malam pergantian tahun. 

Intinya, malam ini saya sudah cukup senang bisa nge-post satu tulisan sekalipun itu bentuknya sesuatu yang tidak berarti bagi yang membaca. 

Ah.......
Dan agaknya ini mungkin jadi harapan saya di tahun 2016 esok.
Saya ingin.......punya waktu lagi untuk membaca dan menulis (hal-hal yang lebih penting dan bermanfaat).
Ada amin?

Amiiiiin.

Selamat tahun baru bagi yang merayakan!


Monday, December 7, 2015

The legend is here... The God Bless Cafe Malang, ker!

Hello end of year..
Hello rainy season..
Hello from the other sideeee..... ~~~
*lalu nyanyik*
Kekinian banget kan guweh? :')))

Musim ujan enaknya ngapain?
Saya...??
Ngopi dong~~~

Yaelah...ngopi sih ga kenal musim ya. Mau ujan badai atau panas kering, jikalau sudah memasuki " Waktu Indonesia (Bagian) Ngopi", yaudah... merapat ke kompor dan cangkir masing-masing. 

Waktu itu ceritanya, kawan pak bojo yang biasa berkunjung tiap bulan ke Malang, rikues ngopi sore di warung kopi namanya "God Bless Cafe".
Yang terlintas dipikiran saya... "itu kafe kok namanya gitu banget ya..."
Bagi saya nama kafe tersebut kurang trendi dan tidak kekinian(halah...) layaknya kafe-kafe yang menjamur di kota Malang.
Ternyata.. Olalaaaa.... Nama kafe tersebut ternyata diambil dari nama kelompok musik rock Indonesia yang melegenda... "God Bless".

Hayo... masa gak ada yang kenal God Bless siy? ;)
Itu lho... yang vokalisnya Ahmad Albar dan salah satu lagu yang dikenal hingga saat ini seperti "semut hitam" dan "rumah kita"?

Kalo masih nggak tau, monggo sowan dulu ke mbah gugel ya... ^^

Pertama kali masuk, "pemandangan" ini yang langsung menyita perhatian saya.
Gimana... jadi tau kan GOD BLESS itu siapa saja? ^^

Sejujurnya saya cukup kaget juga, lho... grup musik legendaris begini ampe mau buka kafe di Malang yak? WOW! 
Lalu setelah menyaksikan beberapa tayangan konser God Bless yang sengaja diputar di kafe tersebut atas permintaan teman saya, akhirnya saya agak sedikit(sedikit aja..)ngeh bahwa salah satu anggota God Bless ini adalah Arema alias "Arek Malang".

Their cappuccino taste's quite okay for my liking.
Price? Sorry.. I forgot :'D

Langsung saja saya memesan cappuccino panas karena... awalnya saya ingin memesan americano, tapi kenapa harganya bisa lebih mahal (banget) dari americano pada umumnya?
Ntah itu salah cetak apa racikannya yang kelewat spesial? Saya juga enggan bertanya pada pramusaji kafe tersebut daripada dikatain rewel :p

Suasana kafe yang hari itu sepi sekali. Hanya ada kami ber-4 sebagai pengunjung.
Semoga sepinya hanya hari itu saja.

Suasana kafe ini terbilang sepi, apalagi lokasinya jauh dari pusat keramaian mahasiswa, tapi kafe ini memiliki halaman parkir yang lumayan luas dan relatif mudah untuk memarkir mobil tanpa harus kuatir bersenggolan dengan kendaraan lainnya, pasti pak bojo tidak keberatan jika harus kembali ke kafe ini lagi ditambah...kafe ini agaknya jauh dari dedek-dedek mahasiswa yang unyu-unyu bin heboh karena pastinya generation gap yang cukup jauh menjadikan mereka kurang familiar dengan grup musik ini dan sebenarnya ini juga alasan kawan kami mengajak kami kesini, kafe ini tidak bising sehingga cocok dengan yang "setua-tua" kami.. :')))

Sejujurnya kami berharap kafe ini eksis, tidak buka beberapa saat lantas tutup kemudian karena kalah pamor dengan kafe-kafe kekinian yang selalu penuh dengan dedek-dedek sekolahan dan mahasiswa :')
Semoga tidak ya... karena setahu saya kafe ini juga membuka gerai di Grand Food Court Malang yang lokasinya di daerah Blimbing, kota Malang.

Dan semoga, makin banyak kafe atau warung kopi di kota Malang yang bisa memfasilitasi kami yang sudah 30++ ini... Hahaha.