Wednesday, January 6, 2016

Mini reviews : Sarinah Cineplex kota Malang dan Star Wars Episode VII. Andai...kursi saya tidak direbut dan tidak ada ibu-ibu bergosip sepanjang film... :'(

Mumpung masih segar dalam ingatan, baiknya...di post saja ^^
Star Wars!
All time favorite!

Tau kan ya, sejak akhir tahun lalu, bioskop ramai karena film Star Wars akhirnya tayang kembali. Kali ini Star Wars memasuki Episode VII yang kehadirannya sudah saya tunggu sejak awal tahun lalu. Sejak traillernya bersliweran di sosial media dan layar kaca, saya gregetan setengah idup saking pengennya buru-buru nonton. Saya sebenarnya tidak terlalu ingat dengan cerita-cerita di episode sebelumnya, hanya saja film ini merupakan film yang sedari saya masih kanak-kanak, ia sudah berjaya. 

Mumpung pak bojo meeting rutin di Surabaya, maka saya segera saja meminta izin untuk nonton film ini, sendirian, seperti biasanya.
Browsing jadwal film di internet...lantas saya pun tertarik mencoba Sarinah Cineplex. Bioskop diluar jaringan 21 yang sudah masyhur dikalangan penikmat bioskop. 
Baca...baca...baca.... ah! Oke! Deal! Cussss! ^^

Dijadwalkan film akan tayang pukul 12.45. Saya tiba pukul 12.40, mepet! Tempat penjualan tiket memang tidak antri, hanya saja saya kebelet pipis dan haus (nah lho..kombinasi yang sungguh ajaib). Kasir penjualan minuman cukup lama dalam melayani pembeli karena pembeli sebelumnya tidak punya uang kecil sehingga saya harus menunggu (lagi).
Setelah saya membayar minuman saya, segera saya berlari ke ruang teater.
Kebetulan saya dapat teater 3, sehingga saya tidak bisa merasakan kursi yang nyaman karena yang nyaman itu di kelas Premier....(I'll google it later...).
Sesampainya di ruang teater, lampu sudah dimatikan sehingga saya kesulitan mencari kursi saya terlebih penjaga pintu teater tidak menemani saya untuk mencari kursi saya.
Ntah karena didalam gedung teater tersebut banyak kursi kosong sehingga bisa bebas memilih tempat duduk.


Disinilah letak permasalahannya.

Saya memilih kursi yang merupakan favorit saya.
TAPIIIII....sudah ada yang menempati.
Saya pasrah karena saya tidak bisa melihat apakah betul itu kursi saya, nomer kursinya tidak menyala dalam gelap.
Pikiran saya kacau sekali. Antara emosi dan berusaha mengambil gambar awal berupa tulisan berjalan yang ikonik dari film Star Wars, yang sudah saya rencanakan sejak dari rumah dan....memahami apa yang sebenarnya tertera di layar bioskop. Hu hu huuuuu.... 


Plus...
Di belakang saya ada ibu-ibu, 2 orang, mungkin lebih muda dari ibu saya dan mereka sangat BERISIK. 
Mereka tidak mematikan suara gadget mereka dan mereka bercakap-cakap dan tertawa kencang selama penayangan film. Dikala adegan sedang seru dengan pertempuran atau perkelahian, mereka berdua pun tak mau kalah dengan meninggikan suara percakapan mereka.

Di lubuk hati terdalam sangat ingin saya mengusir bapak yang mengambil kursi saya dan menyuruh ibu-ibu tersebut memindahkan kegiatan bergunjingnya (iya...sepanjang film saya dengar secara jelas mereka sedang membicarakan orang lain, mungkin kawan atau kerabatnya, mixed dengan keheranan mereka akan alur cerita di film yang sedang kami saksikan bersama) di tempat lain dan jangan mengganggu saya dan beberapa pengunjung yang juga beberapa kali mengeluarkan nada protes karena ocehan ibu-ibu tersebut terdengar di seluruh penjuru gedung teater yang terbilang tidak terlalu besar. 

Saya urungkan niat saya.
Karena apa?

Jika saya mengusir bapak tersebut, kuatir saya... saya pulang dalam keadaan tidak selamat. Berlebihan? Well... mungkin. Tapi yang jelas ketika saya berkata pada bapak tersebut saat awal saya baru akan duduk "maaf kursi B9?" Dijawab dengan nada kesal dan ketus... "sudahlah! Duduk sini saja lho!" 
Yakaloooo...kami ini kenal, akrab... monggo saja berkata seperti itu pada saya.

Inilah bapak yang sudah merebut kursi saya.
Saya jengkel sehingga saya memfotonya tanpa izin.
Jujur ingin melaporkannya pada sekuriti bioskop tapi ya sudah percuma,
Karena foto ini saya ambil seusai film dan ia langsung kabur lalu berhenti disana.

 
Tentang meminta ibu-ibu itu untuk tenang?

Hahahaha...
Apakah tidak ada yang paham akan "kesaktian" ibu-ibu?
Yang mustahil jadi mustahal.
Saya paham betul gelagat ibu-ibu seperti itu, ujung-ujungnya nanti akan berselisih faham dan saya akan melewatkan banyak bagian dari film dengan sia-sia.
Yasudahlah.... saya pasrah saja dan menikmati film dengan latar belakang suara ibu-ibu bergunjing.

Sambil meminum lemon tea yang saya beli seharga 12 ribu rupiah, saya masih bingung mengatur kaki...karena sofa yang sebetulnya nyaman itu terlalu tinggi untuk kaki saya yang pendek. -_-"

Tentang film Star Wars Episode VII ini sendiri...
Saya sangat menikmatinya.
Alurnya tidak sulit diikuti oleh saya yang tidak 100% hafal dengan semua-mua hal yang berbau Star Wars.
Kehadiran droid baru dan chewbacca yang membuat film jadi lebih menyenangkan lagi. Tidak lupa kehadiran pemeran asli yang sudah lanjut usia, karena memang ini menceritakan era baru(lanjutan) di galaksi "Star Wars", membuat perasaan saya cukup campur aduk. Senang, marah, bingung, haru dan sedih. Terlebih kisah ayah-anak yang masih jadi pokok utama film ini adalah hal yang mudah membuat saya.....sedih. Hahahaha.

Percaya deh, film ini bukan film aneh yang sering disebut orang-orang karena banyak orang yang belum melihat film ini sekalipun dan mereka tidak ingin melihat karena menurut mereka terlalu aneh dan sulit dipahami.
Film ini hanyalah bentuk lain dari kisah keseharian manusia pada umumnya.
Tentang anak yang merindukan keluarga dan perhatian orang tua.
Tentang orang baik yang berubah jahat hanya karena tidak percaya bahwasanya bersabar dan menunggu waktu yang tepat adalah jalan terbaik daripada berbelok menjadi orang jahat.
Tentang pertemanan, sifat kesetiaan terhadap kawan atau kelompok.
Tentang keyakinan...jika kita yakin sepenuh hati maka jalan terbaik akan terbuka perlahan sekalipun itu tak tampak nyata.
Terakhir.....
Kehilangan. Apapun itu...kita harus siap kehilangan orang terbaik dan terkasih sekalipun dan manfaatkan sebaik-baiknya waktu ketika mereka masih ada, jangan kita habiskan masa-masa bersamanya dengan pertengkaran atau hal menyulitkan lainnya.

Sementara film ini masih menyisakan keluguan film sci-fi masa lalu, sekalipun film terasa lebih halus secara sinematografi namun saya masih bisa merasakan nuansanya yang dulu, kecanggihan yang kaku dan polos. Tokoh-tokoh barunya juga cukup menyita perhatian, Si Kylo Ren selintas mengingatkan saya akan Loki, tokoh penjahat yang keren. Ahzeeekkk... :p Lalu Rey yang saya sangat setuju kalau ini tipe perempuan maskulin, cukup fresh karena saya bosan dengan pemeran utama wanita yang cantiknya terlalu modern dan mewah. Self preference ;)
Terakhir... BB-8, robot droid baru seperti bola yang selalu berputar dengan suara beep-nya yang lucu, LUCU banget bahkan mirip dengan anjing peliharaan. I wish I could have one like that.... 

Jadi....Gimana?
Masih belom tertarik nonton Star Wars? ;) 

No comments:

Post a Comment