Tuesday, July 4, 2017

Ilmu tersulit di dunia.

I've been through something and...
It made me sad.
That's why I wrote this to lessen the pain.
Hopefully...

(Cukup sampai disini bahasa Inggrisnya, lanjutannya in Bahasa saja ya 😅)

Banyak sebenarnya perkataan orang yang saya masukkan dalam hati, banget.
Padahal itu gak bagus untuk diri sendiri.
Saya jadi sering kepikiran.
Tapi jujur, sungguhlah sulit menumbuhkan rasa ikhlas yang harapannya bisa legowo dalam menjalani kehidupan.

Rasa iri juga hampir selalu mengikuti kemana saja.
Padahal, itu tak seindah kelihatannya sehingga harusnya kita tak perlu repot memelihara rasa tersebut.
Tapi...untuk kali ini, otakku kalah.
Kadang menyerah sampai bosan marah-marah.
Dan lalu hanya bisa diam dan mencoba lagi menjalani hidup.


"Mulai dari nol ya.."

Andai kalian kenal saya yang dulu, saya ini orangnya galak, jutek, egois, gak logis, tidak sabaran...udahlah monggo disebutkan semuanya.
Saya yakin saya mempunyai semua sifat buruk tersebut.

Beruntungnya sekarang saya sudah memiliki suami yang bisa menjadi pengingat.
Beruntung lagi, suami tidak memaksa saya untuk kerja ikut orang sehingga saya jarang sekali bertemu manusia lain secara langsung.
Dijamin..saya sulit kontrol emosi saya bila berhadapan langsung dengan orang yang tidak sependapat dengan saya.

Untuk saat ini yang saya usahakan mati-matian adalah menahan emosi menghadapi orang-orang terdekat, ntah itu keluarga, teman dekat bahkan tetangga atau pedagang keliling langganan.
Saya mungkin punya bakat, sulit berpura-pura, sehingga itu tadi...saya harus mati-matian agar orang tidak tau saya ini sedang emosi atau tidak suka dengan orang tersebut dan saya yakin saya masih sering gagal untuk hal ini karena saya memang sungguh tidak bisa berpura-pura baik.

Padahal saya tau, (pura-pura)baik ke orang akan dicintai banyak orang juga.

Terkadang saya memaksa untuk berbuat baik dengan harapan akan menerima sesuatu yang sama baiknya.
Tapi...kebanyakan semuanya jauh dari ekspektasi.
Bener kata kakak kelas saya,

"Berbuat baik ya berbuat baik aja. Jangan mengharap imbalan apalagi berharap itu akan menghapus dosamu yang lain. Jangan! Dosa ya dosa. Baik ya baik. Simple!"

Itu kenapa mungkin saya akan nampak tidak rajin membantu sesama 😅
Bukan apa.. saya akan membantu sesuai kemampuan saya.
Meski saya tau, membantu sesama itu besar pahalanya namun akan sirna jika kita tidak ikhlas menjalankannya, iya kan?
Iya. Itu yang saya yakini.

Saya tidak akan (lagi) membantu hanya demi terlihat baik.
Saya tidak akan (lagi) membantu hanya demi memenangkan hati orang-orang tertentu.
No more.

Suami saya sering bilang,
"Gak usah memaksakan diri (untuk terlihat baik), kalo gak bisa menyenangkan orang lain mending tenang-tenang aja. Orang itu tau kok kalo semisal kita ini tulus atau engga.."

Ya sih, saya setuju.
Saya juga bisa merasakan orang mana-mana saja yang memperlakukan saya dengan tulus atau sekedar basa-basi.
Oleh karena itu, ketulusan akan terbayar dengan ketulusan yang lainnya.
Mungkin Tuhan sendiri yang akan membalas ketulusan itu dengan caraNya.

So, when I give you a hand... it means I really want to help you, sincerely.

Dan itu ikhlas banget.
Tanpa kepura-puraan.

Cuman saya akan sekali lagi mengingatkan diri sendiri..
Ketulusan yang diberikan jangan diharap untuk dikembalikan oleh orang yang sama.
Ikhlaskan saja.
Biar nanti Allah SWT yang urus.

Harapan saya untuk saat ini,
Semoga saya bisa segera mengikhlaskan semuanya.

1 comment: