Monday, January 23, 2017

My thoughts on 50 shades of Grey books. Jeeeezzz...

Baru kali ini menghabiskan trilogi, naskah aseli, dalam waktu 3 minggu-an dan genrenya adalah....

Tadaaaaa....


Pop erotis.


Hahahaha.


Yes, please judge me 😂



Tapi sejujurnya saya tidak peduli apa penilaian orang karena saya sudah menghabiskan trilogi "50 shades" karangan E.L. James ini.
(Buat yang tidak mengerti itu buku tentang apa, please use your google.)

Yang menjadi keheranan saya, buku ini sama sekali tidak dicekal di Indonesia yang marak dengan unsur agama (mayoritas)?
Apa karena yang berjihad mati-matian membela agama tersebut jarang baca buku?


But please.. ini jangan dicekal lah.
😥


Bentuk propaganda apa juga yang bisa terselip di novel pop erotis ini, yang mana tokoh utama di dalamnya hampir setiap beberapa halaman akan selalu beradegan erotis.
Di buku satu saya masih bisa merasakan greget akan adegan-adegan erotis tersebut. (Coba deh baca sendiri. Kecuali kalian sering baca stensilan pasti ya biasa aja. Hahahaha!)
Masuk buku dua, speed membaca saya semakin melaju bukan karena saya tak sabar mengkhayalkan adegan erotis tersebut, sayangnya adegan erotis sudah mulai membosankan dan saya lebih ingin mengetahui jalan cerita yang akan terjadi selanjutnya.
Buku tiga, wow...halamannya nambah! Buku 1 dan 2 hanya 300-an halaman. Buku 3 ini 500-an halaman. Hmmmm....nantangin? Sepertinya saya ingin segera menyelesaikannya juga.

Ibaratnya, saat kita hauuuus sekali, diberi minum satu gelas air maka akan terasa sangaaaat menyegarkan. Bahkan tergoda untuk nambah. Namun begitu sampai ke gelas kedua, tubuh ini mulai merasakan penuh dan eneg akan tetapi sebaiknya saya tetap meminumnya hanya demi meyakinkan diri sendiri bahwa saya sudah tidak haus lagi. Ditawari gelas ketiga? Oh, maaf. I'm full. Tapi... gelas ketiga tersebut ada tambahan sirup mocca, one of my fave syrup. Okay, bring it on!

Begitu.


Saya kira jalan ceritanya cukup tenang, tidak terlalu membuat kita kaget, minim plot twist dan hopelessly romantic, living your 7th heavens!
Kalau perempuan membaca buku ini dijamin pasti ingin punya suami sekaliber Christian Grey yang PANDAI membahagiakan istrinya lahir dan batin (bagian batinnya jangan dibahas ya...saru! Hihihi)
Karena ia kaya raya sampai-sampai Firaun ingin bangkit dari kuburnya didukung tampilan fisik yang kelewat tampan bahkan hanya dengan membayangkannya saja saya langsung terkapar. 
Dijamin juga para perempuan yang membaca buku ini ingin menjadi seperti Anastasia Steele yang menikah muda, sempurna secara lahiriah, otak cemerlang dan tangguh meski seringkali nampak malu-malu.

Sayangnya, ini hanya fiksi.

Hahahaaha.


Inginnya hati ini menjabarkan jalan ceritanya yang sebenarnya cukup terangkum dalam 1,5 buku (karena 1,5 buku lebih isinya hanya tentang adegan erotis mulai dari vanilla hingga bdsm) tapi sebaiknya saya tak membocorkannya, please read it by yourself for your personal pleasure.
😋

Pada akhirnya, saya akan merindukan dua tokoh tersebut diatas.
Tokoh yang kehidupannya too good to be true.


No comments:

Post a Comment