Thursday, March 30, 2017

The ideal coffee shop for my afternoon coffee. Just my 2cents.

Ngopi sore dimana kalian?

Hehe..

Maaf ya, ini masih seputaran warung kopi yang enak didatengin sore-sore sembari menikmati angin sepoi-sepoi (itu juga kalau tidak hujan).

Saya heran.
Kenapa saya masih sulit juga menemukan tempat ngopi sore yang enak.
Yang kopinya beneran (bukan kopi sachet).
Yang ada tempat parkir untuk roda empat.
Yang masih bisa lihat lalu-lalang kendaraan di jalan raya.
Yang free wifi dan colokan. (Kuota saya cepet habis ni, maklum ye...)
Yang harganya masuk akal (WAJIB NIH 😆).
Plus....bisa menampung kami-kami yang sudah gak pantes dibilang abg lagi.

Trust me,
I suddenly feel so uncomfy among the teens.
Why?

Selain karena saya sudah seperti tante mereka..

Biasanya..
Kafe atau coffee shop atau bistro atau kedai atau apalah istilahnya...
Yang sasarannya hanya untuk remaja dan anak baru kuliah...
Biasanya..(lagi)
Too loud.
Too many judgemental eyes.
Too many disturbing sound alias...pilihan lagu yang (kayaknya harus banget yak) edm-ish pun....dengan volume yang keras.

Wajar ya, masa muda. Suka heboh dan berisik, saya maklum kok.
YOLO BITCH! They said.
Tapi..coba deh meski musik edm, volumenya jangan disamain ama suara adzan dong.. Gapapa kok kalo mau muter lagunya mbak Selena Gomez atau Alan Walker asal volumenya low aja.
Biar bisa enak dibuat ngobrol juga.
Lha kalo musiknya kenceng, pengunjungnya tentu akan lebih kenceng kan obrolannya (teriakannya).
Lha ini mau nongkrong apa mau lelang barang?

Saya sadar juga, bapak-bapak pun kalo udah kumpul, huwaw...suaranya kenceng!
Tapi..backsound cafe yang RATA-RATA dikunjungi bapak-bapak tuh biasanya juga musik-musik instrumen yang selow begitu. Pokoknya yang volumenya standart saja.
Etapi ngga tau juga ya kalo bapak-bapak itu nongkrongnya di warung yang muterin dangdut koplo.
Jelasnya saya mending nggak kesana dan itu bukan definisi kafe atau tempat tongkrongan yang saya maksud disini ya.
Clear kan..
Hehe.

Oh, kalau bisa...
Coffee shop juga menyediakan makanan berat.
Jangan cuma nasgor, burger, sandwich, spaghetti atau mie-mie an.
Sepengetahuan saya tempat makan komplit tuh cuma kafe-kafe hotel.
Ya nongkrong, ya makan, ya ngopi.
Tapi kafe-kafe hotel kan jadi tidak bisa lihat lalu lalang kendaraan.
Belum lagi coffee shop hotel yang pastinya akan memasang harga tinggi, wah... jelas tidak masuk kriteria kantong saya nih.
Haha.

Oke,
Segini dulu.
Bila ada pemilik kafe yang tersinggung dengan tulisan saya, saya mohon maaf ya.
Syukur kalau ini bisa jadi bahan masukan.
😙

No comments:

Post a Comment