Monday, November 9, 2015

Wedding fever

Pas banget, musim nikahan udah datang lagi.. saatnya kondangan! ^^

Saya jadi pengen nulis tentang sesuatu yang berhubungan dengan persiapan pernikahan...
Hmmmm, bukan persiapan yang detil seperti undangan, katering, dekor, rias dan sejenisnya. Kebetulan waktu itu saya sempat "hilang" dari kebiasaan saya nulis hore-hore disini kan...? Nah itu karena saya lagi ikut "heboh" mempersiapkan pernikahan adek bungsu dari suami. Kebetulan kami ada di pihak lelaki dan biasanya (menurut adat jawa) untuk resepsi pernikahan, diserahkan sepenuhnya pada pihak mempelai perempuan sehingga kami hanya mempersiapkan "seserahan" dan mahar yang akan diberikan pada mempelai perempuan pada saat lamaran dan akad nikah. Begitu ringkasnya :D

Prosesi lamarannya sendiri sudah lama ya, sebelum idul fitri sudah dilakukan lamaran, tapi seserahan yang berupa keperluan untuk perempuan dari ujung rambut sampai ujung kaki itu belum diserahkan dan rencananya akan diserahkan sekalian pada prosesi akad nikah.

Saya dan suami lantas terpikir untuk menempatkan barang-barang yang akan disertakan dalam "seserahan" tersebut ke dalam kotak tempat telur ayam yang berbahan kayu dan kemudian kami cat putih. 
Kotak telur ayamnya sendiri, beberapa diberi oleh peternak karena suami sering keliling kandang ayam petelur dan sebagiannya lagi beli dengan harga cukup murah... 4ribu rupiah saja :D 
Bahan lainnya seperti cat, tidak habis banyak...cukup setengah kaleng kecil cat untuk kayu dan kayunya sendiri dihaluskan dengan ampelas agar lebih rapih dan bagus hasilnya usai dilakukan pengecatan. Gimana, bisa membayangkan? Saya bagi final looknya aja ya... karena lupa nggak ngefotoin saat prosesi pembersihan kotak telur sampai beres di cat :p

Ini kotak seserah awal hasil coba-cobi saya dan suami, bagaimana?
Iyah...ini kebanyakan bunga plastik...isinya dikiiiit... :)))

Ini tasbih buatan saya sendiri karna sepupu saya lupa membeli tasbih
Lumayan kan, hehe...
Sayangnya tidak ada rawis di ujung tasbih karna saya tidak punya bahannya :(


Sebagian seserahan untuk mempelai perempuan
Dua kotak putih berisi perlengkapan ibadah dan kain (bahan) untuk kebaya
 beserta kain batik. Satu kotak merah (karena kami kehabisan kotak telur) berisi tas, sepatu, dan baju perlengkapan pesta.


Sebagian seserahan lainnya yang berisikan perlengkapan kosmetik, peralatan mandi, perlengkapan tidur (disini baju tidur kami ganti jadi selimut tidur yang cukup besar), pakaian dalam, dan buah pisang (yang seharusnya pisang raja tapi kami kesulitan mendapatkannya) sebagai syarat "seserahan"
Tak ada niat apa-apa, bukan mengikuti perlambang-perlambang tertentu...
Kami murni hanya mengikuti yang ada saja.
 Toh, buah pisang juga baik untuk kesehatan ;)
Sayangnya saya tidak sempat mengambil gambar mahar berupa uang yang dirangkai dan kemudian dibingkai, tapi tentunya sudah banyak yang mengerti mengenai bentuk mahar uang yang dibingkai tersebut. Malahan saya yang baru ngeh kalau uang yang didalam bingkai tersebut hanyalah uang mainan. Uang aslinya diserahkan tersendiri dan diletakkan dalam amplop yang diletakkan di meja akad nikah, dekat penghulu dan bersebelahan dengan cincin kawin yang dalam hal ini, cincin kawin juga disertakan adek ipar saya sebagai mahar.

Alhamdulillah, sah.. :)


The Bride and The Groom :)



PS : Dibuang sayang....

Benernya ini yang terjadi saat prosesi akad nikah... sibuk poto sendiri :))))

Poto bareng dekorator kotak seserahan
Kami berdua lumayan hectic tukeran pesan tentang apa-apa saja yang harus disiapkan untuk "seserahan" selama beberapa bulan karena kakak saya ini di Jakarta dan saya di Malang ;)

Kalau ini poto bareng anaknya dekorator alias keponakan saya ^^


Yang paling semangat ngurusin kotak seserahan :)))


LAST BUT NOT LEAST...


Yes, we ain't as attractive as the newlywedd
yet our story has grown gracefully along times..
As lovely as the smile of the newlywedd ;) 


No comments:

Post a Comment