Nomaden alias berpindah-pindah, ya kan?
Soalnya saya dulu pernah melihat lapak Nomaden di pinggir jalan raya Kalpataru.
Saya belum sempat mencicipinya karena tempat parkir yang kurang memadai dan....isinya kok cowok semua ya? 😅
Lama tidak terlihat atau membaca kabarnya di sosial media, saya cukup antusias ketika mengetahui bahwa Nomaden membuka lapaknya di Pasar Tawangmangu, berupa kedai.. bukan berupa lapak lesehan di pinggir jalan yang jelas membuat saya kesulitan memarkirkan roda 4.
Akhirnya nekat pergi sendirian, sudah jelang maghrib saya tiba di sana. Awalnya saya ragu memasuki kedai tersebut sebab...lagi-lagi isinya cowok semua, hahahaha. Namun saya melihat 2 orang mahasiswi di dalam, maka saya langsung masuk tanpa ragu.
Disambut langsung oleh pemilik sekaligus barista, saya langsung memesan kopi di meja yang menjadi satu dengan tempat memgerjakan kopi pesanan para pelanggan.
Iya. Kedainya kecil sekali, tak heran ketika malam hari suasana di depan kedai akan dipenuhi kursi-kursi yang berisikan para pelanggan setia Nomaden Coffee yang tentunya tidak akan muat jika semuanya dimasukkan ke dalam kedai.
Plus...kedai juga diperuntukkan sebagai no smoking area.
Yang mau ngebul...monggo di pelataran depan kedai ya.
Small, close, and private. |
Kopi disajikan dengan alat seduh manual, tak ada mesin espresso yang shopisticated itu. Menunya juga terbatas. Saya seringnya pesen kopi filter dengan nyobain berbagai biji kopi yang tersedia di sana. Sampai saya lupa udah nyobain apa aja, habisnya...semuanya langsung jadi terasa enak.
Ntah apa karena kedai ini saja yang saya bisa langsung merasa akrab (mengingat umur saya yang 30++ ini udah gak pantes gaul heboh dengan owner sebuah kedai hahahah) atau memang brewingnya yang pas. Ntahlah.
Ampe bisa sedeket ini ama baristanya bahkan bisa melihat isi perabotan dapurnya 😄 |
Soalnya saya pernah nyobain ngopi, di sebuah kafe di kota Jember, katanya kopi di sana enak. 14mili coffee namanya. Saya pesan jenis kopi dan cara saring yang sama tapi hasilnya beda. Ntah beda sub spesies dari biji kopinya atau beda tangan penyeduh akan beda pula hasilnya? Sama seperti orang memasak ya.
Kelebihan lapak Nomaden Coffee kali ini jelas... area parkir roda 4 nya banyak. Wong tempat parkirnya bisa memanfaatkan semua area parkir di Pasar Tawangmangu. Meskipun berada di dalam pasar, tapi tidak tercium aroma pasar yang "ajaib" itu, if you know what I mean. 😂
Yang jelas lapaknya bersih dan aromanya harum aroma kopi.
Wifi?
No wifi sepertinya.
Pokoknya sinyal 4G XL bisa nyampe di dalam sini saya udah cukup hepi mengingat sinyal 4G XL yang kelewat payah 😐
Ini hanya sedikit pengalaman saya merasakan suasana ngopi di pasar.
Cocoknya didatangi beramai-ramai, kalau datang sendirian (apalagi cewe) bakal terasa kurang pas kecuali kalian memang tidak keberatan untuk duduk sendirian sih.
Enjoy your coffee.