Awwww................!!!!!!!!!
Sampai lupa udah berapa lama yah saya gak ngomel disini... :D
Sebenernya BANYAK banget yang pengen saya share.
Tetapi...
Kalau saya tulis draft di e-mail, trus saya copaste kemari...lhah, kok paragrafnya gak bisa diatur rata kanan-kiri ya? Anyone could help me? :(
Gini nih kalau orang gak mau update ilmu.... :p
Sebelum ngoceh terlalu panjang
"Mohon Maaf Lahir dan Batin" kepada semua yang sudah maupun yang akan membaca tulisan saya. Maaf ya kalau kesindir... Maaf juga kalau saya ke-ge-er-an karena ngerasa sudah nyindir situ... hihihi.
Pokoknya mohon maaf lahir dan batin... Semoga ibadah kita di bulan Ramadan diterima Allah SWT. Ammiiinnn...
Liburan Lebaran kemana aja nih? :D
Saya mudik lho... 2 hari sebelum Lebaran. Ke Jember...kotanya pak bojo dan pas banget disana Gunung Raung lagi erupsi kan tuh... Gak berasa gimana-gimana sih, yang paling berasa cuma debu vulkanisnya itu lho. Setelah salat Ied saja saya merasa pengen bersin dan batuk terus... :(
Setelah salat Ied dan makan lontong opor, kami lantas nyekar ke makam almarhum Bapaknya pak bojo. Kami hanya berlebaran ber-4 saja. Tahun depan mungkin lebih banyak karena adek ipar sudah menikah.
Lebaran kali ini lumayan kangen sih dengan pertanyaan "sudah isi belum???" dengan tatapan iba dan usulan panjang lebar mengenai tips dan trik agar cepat punya anak. Soalnya lebaran ini termasuk sepi. Tiada paklik-bulik, pakde-bude dan yaaaaaaa kroni-kroninya itulah. Tapi saya sudah menyiapkan mental untuk bulan Oktober karena acara keluarga yang biasanya di hari Lebaran akan dipindah di bulan Oktober, bulan dimana adek ipar menikah di Malang ini. Jadi ya....saya sudah mulai tarik nafas dalam dan senyum-senyum baik mulai dari sekarang. Oh! Serta...belajar bertutur kata yang sopan dan manis ketika menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut. Hahaaaa. Saya juga belum bertemu keluarga dari pihak Bapak-Ibu saya dan sepertinya ya tidak sempat bertemu karena Lebaran tahun ini sudah berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, nenek sudah tidak bisa bangun lagi dari tempat tidur alhasil nenek harus pindah ke Sidoarjo dan yah...semakin jarang yang mengunjungi nenek. Tapinya ya saya "bisa selamat" dari pertanyaan template macam itu...
Beginilah risiko tinggal di negara yang menjunjung "lhah...biasanya kan..." atau "yaaaa kan bisa kalau nggak begitu...." atau "ih, kok nganu aja sih...kok gitu-gitu aja..."
Kenapa saya bilang begitu?
Budaya kita kan termasuk diantaranya sekolah-kuliah-kerja-kawin-beranak-mantu-bercucu-dan seterusnya. Kalau ada satu saja step yang terlewati atau belum "ditunaikan" maka masyarakat sekitar kita tinggal akan terheran-heran. Kasak-kusuk pun muncul. Pertanyaan jujur nan tulus sangat sulit dibedakan dengan pertanyaan intimidatif. Karena rata-rata langsung ingin menyarankan terbaik. Terbaik bagi siapa sih? Baik itu kan relatif...ya gak?
Hmmm...percuma juga sih saya menjelaskan panjang lebar tapi kalau yang ngebaca dan bertanya bukan orang-orang yang merasakan atau mengalami hal yang sama...pasti sulit menerima penjelasan yang akan saya berikan. Supaya hemat. Dan semua senang... Senyum aja yang lebar. :D